Ilustrasi pelecehan. (dok poskota)

Kriminal

Pengelola Taman Nasional Gunung Salak Diamuk Wisatawan, Diduga Lakukan Pelecehan 

Senin 23 Jan 2023, 21:22 WIB

BOGOR, POSKOTA.CO.ID  - Diduga lakukan pelecehan non fisik terhadap pengunjung Kawah Ratu di wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Bogor, seorang pengelola wisata diamuk wisatawan, Senin (23/1/2023).

Dikutip dari akun instagram @mountnesia yang menuliskan bawa telah terjadi pelecehan seksual non fisik terhadap salah seorang pengunjung wisata TNGHS pada Minggu (22/1).

"Hati-hati pelaku kejahatan seksual!!  Cerita dari @i "Pada tanggal 22 Januari 2023 telah terjadi S*exual Harassmen* yang dilakukan oleh seorang oknum kepada Saya sendiri dan adik-adik saya. Kejadian bertempat di Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak jalur Pasir Reungit, Gunung Bunder, Bogor," tulis akun tersebut.

Akun tersebut pun menuliskan, pelaku memfoto korban yang di fokuskan pada bagian belakang tubuh korban.

"Setelah di cek handphone pelaku, ternyata ada puluhan, mungkin bahkan ratusan foto-foto sejenis ke korban perempuan / pengunjung lainnya. Pelaku sudah bekerja selama sekitar 4 tahun di Taman Nasional tersebut. Saat ini proses penyelidikan masih berlanjut dan sudah dibantu Kares Pasir Reungit dan petinggi lainnya," tulisnya lagi.

Terpisah, Kepala resort II TNGHS, Sukiman membenarkan adanya kejadian tersebut di wilayah TNGHS.

Namun, menurut Sukiman, aksi pelecehan seksual non fisik tersebut dilakukan oleh pengelola wisata dan bukan oleh petugas TNGHS.

"Satu kejadiannya memang mau foto, terus juga antara korban dengan pihak pelaku sudah kita mediasi, secara kekeluargaan, sudah damai. Cuma saya juga gak tau kalo pihak korban memposting di medsos, dalam postingan juga ada yang salah," ujarnya saat dihubungi Poskota.

Sukiman pun mengatakan, ia sempat membaca postingan instagram tersebut, yang mana menurutnya pelecehan tersebut bukan dilakukan oleh petugas namun pengelola wisata.

"Saya juga baca (postingannya), kalo saya lihat ya, di postingan medsos itu petugas taman nasional,  padahal itu bukan (petugas), itu masyarakat setempat yang memang sebagai pengelola objek wisata," paparnya.

Para pengelola wisata ini, kata Sukiman, adalah masyarakat sekitar yang diperdayakan di bawah izin jasa wisata sebagai pengelola objek wisata.

"Bukan (petugas), makanya ini pemberitaan (medsos) juga harusnya pihak korban nanya dulu, sebelum pemberitaan nanya ke petugas, jadi orang itu gak banyak yang miring asumsinya, itu semuanya seolah-olah taman nasional yang jelek, karena pemberitaan itu. Agak kurang pas pemberitaannya, kok petugas ? Kalo petugas itu saya petugas, padahal mereka masyarakat pengelola," terangnya.

Saat ini, kasus perbuatan tak menyenangkan itu telah dimediasikan dan telah mencapai kata mufakat.

"Saya juga belum baca isi caption atau kata-kata yang ada disitu. Bahwa dia menyatakan kalo pelaku adalah petugas taman nasional, padahal dia (pelaku) bukan petugas taman nasional," ucapnya.

Selaku yang memediasi kedua belah pihak yang bersitegang, Sukiman pun menegaskan kasus tersebut telah selesai secara kekeluargaan.

"Kebetulan pihak korban dan pelaku sebagaian udah ada yang saling kenal, akhirnya maaf-maafan," kata Sukiman.

Sebenernya, kata Sukiman, jika perlu dibahas, bukan saja korban yang mengalami kerugian, tapi juga pelaku sempat kena bogem mentah dari pacar korban.

"Korban di foto, korban juga pake pakaian, cuma karena tanpa sepengetahuannya, mungkin sodara atau cowoknya gak terima karena gak minta izin. (Aksi) fotonya ke gap, padahal sebenernya kalo memang (berlanjut) panjang, karena bukan cuma korban yang dirugikan, pelaku juga dirugikan karena ada pemukulan, perusakan kendaraan, tapi kita udahlah kita mediasi aja," terangnya.

Guna mengantisipasi agar kejadian serupa tak terjadi lagi, Petugas TNGHS pun terus berupaya untuk melakukan pembinaan terhadap pengelola wisata.

"Kita lakukan pembinaan, termasuk dulu ada pemberitaan tenda bergoyang di lokasi kita, kita lakukan pembinaan juga ke pengelola. Sekarang ada kejadian lagi, ya kita lakukan upaya-upaya, walaupun upaya dan pembinaan arahan kita kepada pengelola sudah sering kita sampaikan," pungkasnya. (Panca)

Tags:
Stop PelecehanTaman Nasional Gunung Halimun Salakwisatawan

Reporter

Administrator

Editor