"Ya kalo disini angpao yang paling banyak dibeli warga yang datang kesini. Ada juga lampion juga dicari warga," ujar Rosmiati.
Hal senada juga disampaikan Pedagang lainnya bernama Riadi (22). Ia mengaku pengunjung yang berbelanja cukup ramai.
Maka dari itu, dirimya pun bergantung nasib kepada pelanggan dari warga sekitar maupun dari Vihara.
"Sekarang sangat ramai mas dibandingkan Tahun lalu, dulu saya cuman mengandalkan langganan dari warga sekitar maupun langganan dari Vihara yang pesan," tuturnya.
Selain itu, Riadi menyebut, penjualan lampion miliknya cukup banyak dibeli warga.
Kebanyakan kalangan ibu-ibu yang rajin mencari pernak-pernik imlek.
"Kalo lampoion itu kebanyakan Ibu-ibu yang beli pernak-pernik lampion dan angpao," ucap Riadi.
Tak hanya pedagang pernak-pernik yang mendapat rezeki, pedagang alat doa bernama Ashiong mengaku, bahwa penjualan minyak doa dan lilin banyak dibeli oleh warga Tionghoa yang ingin beribadah di Vihara.
"Pesanan sudah banyak mas, sejak awal Tahun permintaan banyak dari berbagai Vihara di seluruh Jabotabek," ungkap Ashiong.
Diketahui, pengunjung yang datang ke kawasan Petak Sembilan, bukan hanya warga asal dari wilayah Jakarta.
Melainkan warga yang tinggal di luar Jakarta pun menyempatkan diri untuk hadir.
Warga asal Bogor, Suzan (40) mengaku dirinya ditemani oleh adik untuk berbelanja pernak-pernik Imlek di kawasan Petak Sembilan Glodok.