JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jelang Imlek 2023, para pedagang pernak-pernik Imlek mulai diserbu warga pada H-2.
Adapun pernak pernik yang diserbu warga seperti, lampion, angpao, hiasan tempel dinding berlogo kelinci.
Suasana berdesakan menjadi pemandang hal yang biasa di kawasan Petak Sembilan, Pecinan, Glodok Jakarta Barat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di tahun 2023.
Saat ini terlihat warga yang datang sangat ramai sehingga harus pelan-pelan.
Apalagi para pedagang pernak pernik Tahun Baru Imlek tahun ini lebih ramai dari pada tahum sebelumnya dimana masih diberlakukan sistem Pemberlakukan Pembatasn Kegiatan Masyakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19.
Untuk harga pernak-pernik imlek masih terbilang sangat terjangkau, mulai dari angpao dibanderol Rp10 ribu-Rp40 ribu per lembar, lampion seharga Rp50 ribu, gantungan kunci seharga Rp5 ribu, dan pohon angpao sebesar Rp150 ribu.
Salah satu Pedahang Lampion, Rosmiati (33) mengaku penjualan pernak-perniknya mengalami peningkatan yang cukup lumayan untuk tahun ini.
Tahun ini ia mampu menjual pernak-pernik mencapai 2 ribu pcs, sedangkan Tahun lalu penjualan hanya mencapai 200 pcs.
"Tahun ini lumayan banyak penjualan pernak-pernik Imlek. Selama seminggu terakhir saya bisa menjual 2000 pcs mas, kalau dulu hanya mencapai 200 pcs saja mas," ujar Rosmiati saat ditemu Poskota di lokasi kawasan Petak Sembilan, Pecinan, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (17/1/2023).
Rosmiati mengaku produk pernak-pernik yang banyak diminati warga yakni angpao.
Selain angpao, lampion juga paling banyak dicari warga karena untuk dijadikan hiasan dinding di rumah mereka.
"Ya kalo disini angpao yang paling banyak dibeli warga yang datang kesini. Ada juga lampion juga dicari warga," ujar Rosmiati.
Hal senada juga disampaikan Pedagang lainnya bernama Riadi (22). Ia mengaku pengunjung yang berbelanja cukup ramai.
Maka dari itu, dirimya pun bergantung nasib kepada pelanggan dari warga sekitar maupun dari Vihara.
"Sekarang sangat ramai mas dibandingkan Tahun lalu, dulu saya cuman mengandalkan langganan dari warga sekitar maupun langganan dari Vihara yang pesan," tuturnya.
Selain itu, Riadi menyebut, penjualan lampion miliknya cukup banyak dibeli warga.
Kebanyakan kalangan ibu-ibu yang rajin mencari pernak-pernik imlek.
"Kalo lampoion itu kebanyakan Ibu-ibu yang beli pernak-pernik lampion dan angpao," ucap Riadi.
Tak hanya pedagang pernak-pernik yang mendapat rezeki, pedagang alat doa bernama Ashiong mengaku, bahwa penjualan minyak doa dan lilin banyak dibeli oleh warga Tionghoa yang ingin beribadah di Vihara.
"Pesanan sudah banyak mas, sejak awal Tahun permintaan banyak dari berbagai Vihara di seluruh Jabotabek," ungkap Ashiong.
Diketahui, pengunjung yang datang ke kawasan Petak Sembilan, bukan hanya warga asal dari wilayah Jakarta.
Melainkan warga yang tinggal di luar Jakarta pun menyempatkan diri untuk hadir.
Warga asal Bogor, Suzan (40) mengaku dirinya ditemani oleh adik untuk berbelanja pernak-pernik Imlek di kawasan Petak Sembilan Glodok.
Ia terlihat memborong berbagai jenis pernak-pernik yang dibutuhkan saat Tahun Baru Imlek.
"Saya membeli pernak-pernik lumayan banyak loh, mulai dari 5 kotak angpao, 2 buah lampion dan hiasan dinding lainnya," kata Suzan.
Menurutnya, daerah Petak Sembilan Glodok, menjadi tempat langganan dirinya ketika Tahun Baru Imlek, hal tersebut dikarena Petak Sembilan Glodok cukup lengkap dalam menjual pernak pernik Imlek.
Selain pernak-pernik Ia pun membeli minyak doa dan lilin untuk ke vihara.
"Saya juga beli lilin dan minyak doa yang nanti saya bawa ke vihara," ucapnya. (aldi)