ADVERTISEMENT

Guru Besar Olahraga UNJ Dorong Revolusi Sepak Bola Indonesia: Setiap Sekolah Harus Punya Klub Sendiri

Minggu, 15 Januari 2023 18:27 WIB

Share
Guru besar bidang ilmu pengukuran tes olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Widiastuti dalam sebuah seminar mengenai sepak bola Indonesia di Jakarta, Sabtu (14/1/2023). (Foto: Dok. FAPSI).
Guru besar bidang ilmu pengukuran tes olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Widiastuti dalam sebuah seminar mengenai sepak bola Indonesia di Jakarta, Sabtu (14/1/2023). (Foto: Dok. FAPSI).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Selain itu, ia menyarankan agar PSSI ke depan bisa menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan menengah dan atas dalam rangka menjaring potensi talenta muda sejak dini. Wujudnya dengan mendorong sekolah menengah pertama dan atas memiliki klub klub sepakbola dan dibuatkan kompetisinya. 

Sebab, pembinaan prestasi olahraga sepakbola menurut nya harus dimulai dari bangku sekolah untuk mengasah kemampuan para generasi pemain sepakbola profesional.

"Setiap sekolah harus ada klub olahraga khususnya sepak bola, lalu kemudian klub itu harus kompetisi, disitu anak-anak belajar menghargai kekalahan, bagaimana menghargai kemenangan," ucapnya.

"Kompetisi di SMP, kompetisi di SMA, kompetisi di kampung-kampung silahkan diadakan. Jadi kita berharap kalau memang revolusi sepak bola itu revolusi nya di klub dan revolusi di sekolah dan juga diperbanyak kompetisi," tambahnya.

Dengan begitu, Prof. Widiastuti optimis akan lahir talenta-talenta baru yang dapat berkompetisi di ajang sepak bola internasional yang tentunya dapat mengharumkan nama Indonesia.

"Kalau di bawah sudah kuat, sedikit sedikit mungkin akan melahirkan Messi, kita harapkan 100 tahun kemudian," harapnya.

Lanjut Prof. Widiastuti, untuk mencapai prestasi sepak bola tanah air perlu di buatkan road map yang jelas, minimal langkah timnas Indonesia bisa menembus atau lolos masuk Piala Dunia.

"Jepang itu membuat roadmap 100 tahun, dari 1992 dia mencanangkan Jepang menjadi juara dunia sepak bola berarti di 2092 Jepang harus juara dunia. Dan sekarang sudah muncul dia sudah bisa mengalahkan Jerman kemarin itu kan suatu keajaiban,'' terang nya

"Nah hal-hal seperti itu harus dibuat roadmap, mesti lama dan jangan di hancurkan. Memang kita kadang-kadang ada yang membangun ada yang menghancurkan," pungkasnya.(*)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT