Tawuran Antar Kelompok di Ciomas Bogor, Satu Pemuda Tewas Terkena Sajam

Sabtu 14 Jan 2023, 06:33 WIB
Tawuran antar kelmpok di Ciomas, Bogor mengakibat satu tewas terkana senjata tajam. (tangkap layar)

Tawuran antar kelmpok di Ciomas, Bogor mengakibat satu tewas terkana senjata tajam. (tangkap layar)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Seorang pemuda berinisial RAR (17), tewas dalam tawuran antar kelompok di Jalan Raya Parakan Mulya, Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Kapolsek Ciomas, Kompol Yudi Kusyadi mengatakan, tawuran antar kelompok tersebut terjadi sekira pukul 04.00 WIB.

"Telah terjadi tawuran dua kelompok pemuda yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia," ungkapnya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (14/1/2023). 

Pada saat kejadian, kata Yudi, RAR terpisah dari kelompok dan dikejar oleh lawannya.

"Korban terjatuh dan diserang dengan menggunakan senjata tajam, RAR mengalami luka tepat dibagian tangan, kepala, kaki dan punggung," paparnya.


 

Atas hal tersebut, tambah Yudi, pihak kepolisian pun langsung melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi, menahan barang bukti berupa baju korban, Handphone milik korban dan juga senjata tajam (sajam).

Dari hasil keterangan sementara yang didapat dari keluarga korban, RAR sempat diboyong ke beberapa tempat fasilitas kesehatan. 

"Korban sempat dibawa ke klinik 24 jam namun tidak diterima, dibawa ker RS UMI tidak sanggup menerima mengingat korban terluka parah, akhirnya korban dibawa ke RS PMI," jelas Yudi.

Saat di RS PMI korban telah dinyatakan meninggal dunia. Terhadap korban pun sempat dilakukan pemeriksaan visum luar atas penyebab kematian RAR.

Terhadap kasus ini, pihak kepolisian masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, Tawuran antar kelompok terjadi di Jalan E. Sumawijaya, Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/1/2023).

Salah seorang warga, Yanto mengatakan, tawuran antar kelompok tersebut terjadi pada Jum'at (13/1) sekira pukul 04.00 dini hari.

"Awalnya saya lihat, mereka agi ngumpul di tengah jalan, tiba-tiba kejar-kejaran kesana (menunjuk ke simpang jalan)," ungkapnya kepada wartawan. 

Pada saat kejadian, Yanto sedang menjaga warung miliknya yang buka selama 24 jam.

"Saya mah disini di warung, (tapi) takut disangka temennya langsung masuk aja saya dengerin doang," terangnya. 

Awalnya, kata Yanto, menurut kabar dari mulut ke mulut, sebelum terjadinya tawuran memang ada beberapa anak yang nongkrong di sekitaran Desa Parakan tersebut.

"Kata orang belakang si emang ada, pada nongkrong di belakang sini, mungkin udah janjian kali atau gimana kurang tau.(Kejadian tawuran) jam empat sebelum subuh," urainya.

Yanto menyebut, saat ia bersembunyi di dalam warung, ia mendengar kondisi di jalan raya amat ramai dengan suara saling saut antar kelompok.

"Teriak-teriakan gitu, mungkin yang kena, (soalnya) ada darah gitu, di depan tukang air isi ulang sama disini pas mau (jalan) turun ini," ujar Yanto.

Yanto pun menyebut bahwa ia sempat melihat ke dua kelompok yang tidak ia ketahui asal usulnya membawa senjata tajam (sajam) dengan berbagai ukuran.

"Ada semeter-semeter kayanya sajamnya. Kalo yang nyerang bawa motor, kalo yang disini ngumpul di tengah jalan gitu," paparnya.

Yanto menyebut, kelompok yang datang dengan menggunakan sepeda motor datang secara tiba-tiba dengan jumlah yang amat banyak.

"Kalo dari informasi yang nyerang ada lah 50 orang," pungkasnya. (Panca)

Berita Terkait
News Update