“Kenapa Bro, sepertinya lagi memikirkan sesuatu,” tanya Heri mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya mas Bro dan Yudi.
“Iya kayaknya mas Bro lagi galau,” tambah Ayu Bahari, pemilik warteg.
“Tidak galau sih, cuma lagi merenung. Saya ditawari menjadi ketua umum sebuah paguyuban,” jawab mas Bro.
“Sepanjang kegiatannya positif diterima saja,“ saran Yudi.
“Karena kegiatannya positif untuk kemaslahatan anggota, saya jadi ragu tidak mampu menjalankan amanahnya dengan baik,” kata mas Bro.
“Ada anjuran dari leluhur kita, jika ragu lebih baik ditinggalkan,” ujar Yudi.
“Lagi pula menjadi pemimpin itu tidaklah mudah. Kepemimpinan itu harus dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat seperti dikatakan Dato’ Seri Anwar Ibrahim,” urai mas Bro.
Seperti diberitakan, dalam kunjungannya ke Indonesia, PM Malaysia Anwar Ibrahim berkesempatan memberikan ceramah dengan tema “Leadership” yang diorganisir CT-Corp pimpinan Chairul Tanjung, di auditorium Bank Mega, Jakarta, awal pekan ini.
Kata Anwar Ibrahim, seluruh masalah suatu bangsa, solusinya dimulai dari seorang pemimpin. Oleh karenanya, kita harus menemukan sosok pemimpin yang baik.
Pemimpin harus rendah hati. Menyerap aspirasi dan keinginan rakyat. Pemimpin harus pula menjadi teladan. Tidak boleh seorang pemimpin menjanjikan sesuatu, tapi tidak melakukannya. Begitu katanya.
“Harus satunya kata dengan perbuatan ya,” sela Yudi.
“Iya, nggak boleh juga mencla – mencle. Esuk tempe, sore dele. Pagi bilannya B, sore berubah menjadi A. Ini sikap nggak konsisten,” ujar mas Bro.
“Tugas pemimpin itu berat, tetapi kenapa orang berebut ingin menjadi pemimpin?” tanya Heri.
“ Tak tahulah..” ujar Yudi. (jokles)