JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melakukan upaya mitigasi terkait potensi tanah bergerak di sejumlah wilayah ibu kota akibat fenomena pergerakan tanah.
Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, Michael Sitanggang berharap kepada masyarakat untuk selalu memantau BPBD DKI.
Pasalnya, kata dia, BPBD akan memberikan informasi peringatan dini pergerakan tanah yang bersumber dari PVMBG melalui website bpbd.jakarta.go.id.
"Dan media sosial BPBD DKI, sebagai langkah kesiapsiagaan bagi masyarakat," kata Michael di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Selain itu, BPBD DKI juga turut mengimbau kepada masyarakat yang berada di kawasan sekitar sungai untuk tidak menebang pohon di sekitar lereng dan tidak melakukan pemotongan lereng secara tegak lurus untuk menghindari kejadian tanah longsor.
"Mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitaran lereng apabila hujan deras melanda di sekitarnya," imbuhnya.
Tak hanya itu, BPBD DKI juga menyarankan, warga untuk melakukan koordinasi dengan aparat kewilayahan seperti Lurah dan Camat untuk memantau titik-titik yang rawan longsor, bersama dengan Tim Reaksi Cepat BPBD DKI.
"Menyiagakan layanan kedaruratan melalui nomor 112 agar masyarakat dapat melaporkan keadaan darurat yang dialami atau ditemui dan juga bisa dilaporkan melalui aplikasi JAKI " ujarnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkap sejumlah wilayah di ibu kota yang berpotensi mengalami pergerakan tanah pada periode Januari 2023.
Hal tersebut berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, prakiraan potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan.
Berikut beberapa daerah di DKI Jakarta berada di Zona menengah, yaitu:
- Jakarta Pusat, meliputi wilayah Kecamatan Menteng.
- Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet.
- Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Kramatjati, Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung.
Isnawa menerangkan, pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
"Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ucap Isnawa.
Untuk itu, mantan Plt Wali Kota Jakarta Selatan ini meminta kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.