BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Anggota ormas di Bekasi, tewas ditusuk celurit pemuda berinisial FR (22), belakangan polisi sebut bukan konflik antar ormas.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Gidion Arif Setyawan, korban yang tewas ialah Renathus Pasaribu.
"Namun ini motifnya bukan konflik antar ormas, sifatnya sangat personal kemudian dari keterangan para saksi dibuatkan scientific investigation yang kita lakukan kemudian baru bisa melakukan pengungkapan," ujar Kombes Gidion, Senin (9/1/2023).
FR yang diketahui berprofesi sebagai kuli bangunan itupun, melukai korban dengan 3 kali bacokan.
Korban terluka dibagian perut serta dibagan bawah ketiak.
Gidion menuturkan, pelaku melukai korban secara spontanitas.
"Spontan memang, tapi itu masih jadi perdebatan karena jarak dan bawa celurit kapan masih perlu pendalaman," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, saat pelaku dan teman teman korban berada dalam satu tempat karaoke Kartika dilantai 3.
Peristiwa ini terjadi pada, Minggu (8/1/2023) pukul 02.00 WIB.
Saat menikmati hiburan malam, lalu terjadi Senggolan, hingga terjadi cekcok, pelaku sempat dipukul oleh teman teman korban.
Saksi kunci bersama istrinya yang merupakan teman korban pun segera pulang, namun karena FR tak terima akhirnya diikuti.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Gogo Galesung mengatakan, saksi korban kembali ke tempat hiburan untuk meminta perlindungan terhadap korban.
Renathus Pasaribu yang merupakan salah satu keamanan di lingkungan tersebut, ingin melerai, namun pelaku kesal lalu mengambil celurit dari motornya, korban pun dibacok.
Polisi pun, akhirnya menangkap pelaku di wilayah Semarang, Jawa Timur, sekira pukul 22.00 WIB.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, FR dikenakan pasal 338 atau 351 KUHPidana.
"Ancaman hukuman penjara 15 Tahun penjara," tutup Kombes Gidion Arif Setyawan. (Ihsan Fahmi).