10 Nelayan Kapal Karam di Kepulauan Seribu Kembali Kerumah
HNSI: Nasib 10 Nelayan yang Terombang-ambing di Perairan Kepulauan Seribu Diselamatkan Kapal Kargo
Menurut HNSI Ranting Pakuhaji Tangerang akhirnya selamat.
Nasib 10 nelayan asal Pakuhaji yang terombang ambing di perairan Kepulauan Seribu akibat kapalnya karam, Menurut HNSI Pakuhaji akhirnya selamat.
Nasib 10 nelayan asal Pakuhaji,
terombang-ambing di perairan Kepulauan Seribu,
akibat kapalnya karam, Menurut HNSI Pakuhaji akhirnya selamat,
TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ranting Pakuhaji, Tangerang, memberikan kabar terakhir soal nasib 10 nelayan asal Pakuhaji yang terombang-ambing di perairan Kepulauan Seribu akibat kapalnya karam.
Menurut pihak HNSI Pakuhaji Tangerang, nasib 10 nelayan itu akhirnya selamat. Mereka berhasil diselamatkan oleh kapal kargo yang melintas menuju Pelabuhan Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
Ke-10 nelayan tersebut sempat 10 jam lamanya berada di perairan Kepulauan Seribu.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ranting Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Sukardi mengatakan para nelayan yang mengalami kapal karam di Pulau Kelapa, perairan Kepulauan Seribu, terjadi pada Rabu, 4 Januari 2023 sekitar pukul 02.00 WIB, telah kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Jadi kejadian tenggelamnya pukul 02.00 WIB, terhantam ombak. Alhamdulillah mereka selamat dan telah tiba di rumahnya masing-masing," ujarnya, Minggu, (7/1/2023).
Menurut Sukardi, kesepuluh nelayan itu sempat terombang-ambing di perairan itu selama 10 jam sebelum berhasil diselamatkan kapal kargo Bandar Bestari 05 yang melintas.
"Saat jam 10.00 WIB, ada kapal kargo lewat dan langsung ditolong dan di bawa ke pulau Belitung," katanya.
Sukardi menuturkan, berkat bantuan Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara di Bangka Belitung, akhirnya kesepuluh nelayan tersebut dipulangkan pada Sabtu, 7 Januari 2023 menuju kampung halamannya di wilayah Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang
"Mereka dipulangkan melalui jalur udara dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta perkiraan sudah sore. Terima kasih semua pihak yang membantu dan ikut menjemput, semoga nelayan yang mendapat musibah diberikan kesabaran," jelasnya.
Sementara, Sarda, satu dari sepuluh nelayan yang tiba dengan selamat mengatakan, kejadian itu bermula pada Rabu, 4 Januari 2023 sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu 10 nelayan, yakni dirinya bersama kesembilan nelayan lainnya tengah istirahat usai menangkap hasil ikan buruannya.
"Tapi tiba-tiba datang angin kencang dan gelombang ombak setinggi 3 meter menghantam kapal kami. Semua nelayan loncat ke laut untuk menghindari kapal karam sambil mencari barang yang dapat dipegang," kata Sarda.
Sarda menambahkan, ke-10 nelayan terombang-ambing di lautan selama 10 jam. Kapal yang ditumpanginya pun tenggelam dan tidak ada yang tersisa.
"Sekitar 10 jam kami di lautan disertai keadaan ombak sekitar tiga meter. Alhamdulillah ditolong Kapal Kargo Bandar Lestari 05 yang tengah lagi di Kepulauan Seribu," tukasnya. (Muhammad Iqbal)