Oleh Ilham, wartawan Poskota
Tim Nasional (Timnas) Indonesia tinggal selangkah lagi melaju ke partai final Piala AFF Cup 2022. Untuk tampil di partai puncak Tim Garuda harus bisa menyingkir musuh bebuyutannya Vietnam di babak semifinal yang akan dimainkan dalam dua leg.
Tidak mudah menjinakkan Vietnam. Semangat juang The Golden Star yang pantang menyerah dan cenderung bermain kasar kerap menjadi sandungan Garuda di atas lapangan. Saat menjamu Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Asnawi, cs tidak memanfaatkan peluang dengan baik sebagai tuan rumah dan hanya mampu bermain kacamata.
Bahkan dalam laga itu besutan Park Hang-seo masih mendominasi dan tampak nyaman mengalirkan bola dari kaki ke kaki. Sebaliknya Garuda sendiri masih kesulitan untuk membongkar pertahanan Vietnam. Bagi Vietnam laga tersebut dirasakan puas karena bermain di kandang lawan. Laga kedua di Vietnam dipastikan berjalan panas karena laga hidup mati untuk tampil di partai puncak.
Garuda sendiri hingga kini belum ada perubahan signifikan yang di pertontonkan sang pelatih Shin Tae-yong. Sejak laga penyisihan grup, permainan Garuda masih banyak mengalami kekurangan terutama dalam penyelesaian akhir di area kotak penalti. Jika melihat edisi Piala AFF 2020 di Singapura penampilan Garuda jauh lebih menarik dan atraktif meskipun finis runner up.
Di Piala AFF edisi 14 kali ini menjadi ajang pembuktian Shin Tae-yong kepada Garuda untuk mencatatkan sejarah sebagai juara AFF Cup. Siapa sangka sudah 13 edisi Piala AFF digelar, Garuda sama sekali belum merasakan menjadi yang terbaik alias juara dalam kompetisi.
Garuda hanya mampu menjadi runner up sebanyak 6 kali di gelaran Piala AFF dalam sejarah. Hal ini didapat Indonesia pada 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan yang terakhir pada 2020. Bukan tidak mungkin edisi AFF kali ini Garuda kembali sebagai runner up atau malah tersingkir lebih dulu.
Pengamat sepakbola di Asia bahkan kerap tidak menjagokan Indonesia dengan menyebut Garuda sebagai spesialis runner up AFF yang tidak memiliki mental juara.
Di partai kedua kandang Vietnam, kita menunggu gebrakan Shin Tae-yong bagaimana meramu Garuda tampil sangar dengan semangat juang pantang menyerah yang tidak kenal lelah di lapangan. Kita tidak ingin di kandang Vietnam, Garuda malah di pecundangi Vietkong hingga mengubur mimpinya.
Pecinta sepakbola di tanah air berharap banyak pada seluruh punggawa Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong untuk bisa mempersembahkan gelar juara yang sudah lama tidak dimiliki timnas senior. Dukungan dan doa selalu diberikan agar sayap Garuda mengepak terbang tinggi menjadi sang pemenang.
Bak kata pantun; Beli layangan berwarna merah, Bermain layangan di tanah lapang, Semangat terus pantang menyerah, Piala AFF semoga indonesia jadi pemenang ! ***