Pemimpin Negeri Ini Jangan Takluk Pada Hegemoni Barat

Jumat 06 Jan 2023, 08:00 WIB
Presiden  Joko Widodo saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023. (Foto: biro pers)

Presiden  Joko Widodo saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023. (Foto: biro pers)

DOMINASI  negara-negara Barat untuk menguasai dunia belum berhenti. Terutama dalam upaya mengeruk kekayaan negara lain, termasuk Indonesia.

Meski ada kekuatan lain, seperti China, Rusia dan negara anti Barat lainnya, segala cara dilakukan negara-negara yang dimotori Amerika Serikat dan Eropa untuk menguasai sumber daya alam negara 'dunia ketiga'.

Indonesia salah satu target kepentingan negara-negara Barat. Sudah ratusan tahun lalu, negara-negara Eropa berusaha menguasai dan mengeruk kekayaan alam tanah air.

Upaya itu terus dilakukan. Wajar saja, Indonesia negara kaya, kendati secara SDM masih jadi persoalan.

Bukan berarti negara ini tak memiliki SDM berkualitas. Namun sayangnya, banyak orang pintar di negeri ini justru menjadi penyumbang ide di negri orang.

Negara yang memiliki wilayah dari Sabang sampai Merauke, di tambah 200 mil laut sebagai batas negara, Indonesia menjadi negara yang meliputi 30% dari panjang belt dunia.

Jalur logistik China 70% harus melalui wilayah Indonesia, begitu juga Australia dan negara terdekat lainnya.

Dengan wilayah yang luas, Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat banyak.

Sudah pasti, ada pertanyaan, negara mana yang tidak butuh dengan Indonesia?

Kesadaran inilah yang harus ditanamkan kepada para pemimpin di negeri ini.

Para pemimpin harus berani  menghadapi hegemoni Barat yang terus melakukan intervensi kebijakan untuk mendapatkan kekayaan alam milik rakyat Indonesia.

Jangan menjadi pemimpin  yang justru menghamba pada Barat dan bahkan minta perlindungan dari mereka.

Pemimpin yang tak berani tegas pada negara Barat sama saja ikut makan daging sendiri.

Mereka tidak berpihak penuh pada rakyat Indonesia tapi malah ikut menggerogoti harta rakyat Indonesia.

Penguasaan ekonomi menjadi kolonialisme era moderen. Perang hanya pilihan terakhir ketika dominasi tak bisa diraih.

Tak heran banyak negara akhirnya menghamba pada Barat, karena mereka takut dijajah.

Ini salah satu perilaku Barat yang perlu  diwaspadai dalam upaya mereka menguasai sumber daya alam tanah air.

Seharusnya, ketika pihak Barat menginginkan kekayaan alam Indonesia, ada simbiosis mutualisme. Tentu saja kerja sama saling menguntungkan.

Indonesia punya kekayaan alam luar biasa. Pihak Barat pun seharusnya mau berbagi teknologi atau transfer teknologi kepada SDM.

Namun nyatanya sampai saat ini, tak ada transfer teknologi. Karena  mereka tidak menginginkan Indonesia  maju dalam bidang technologi terutama  persenjataan.

Untuk menjadi bangsa yang besar itu hanya bisa dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Jangan takluk pada hegemoni Barat. (idham kurniawan)

News Update