Rumah kontrakan istri dan anak yang tewas disiram air keras oleh suaminya sendiri di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. (Foto: Pandi/poskota)

Kriminal

Kasus Tukang Urut Siram Air Keras ke Istri dan Anak Tiri Hingga Tewas, Tetangga Ungkap Pergaulan Korban dan Pelaku

Selasa 03 Jan 2023, 06:16 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tukang urut tega menyiram air keras ke istri dan mengenai anak tirinya yang masih bayi, hingga akhirnya tewas. Sang anak masih bayi berusia 1 tahun 8 bulan. Ibu dan anak itu tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Tukang urut tersebut bernama Rizal (48.) Insiden menyiram air keras itu terjadi di rumah kontrakan kawasan Cengkareng, Jakarta Barat pada Senin, 26 Desember 2022 lalu.

Setelah beberapa hari pelarian, Rizal ditangkap pihak kepolisian. Dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya itu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Rizal nekat menyiram air keras ke istrinya, SS (31) dan anak tirinya, KM, lantaran cemburu sang istri yang baru dinikahi 4 bulan lalu itu ternyata masih menjalin komunikasi dengan mantan suami.

Sumiyati selaku tetangga mengungkap pergaulan korban dan pelaku dengan tetangga sehari-harinya. Sumiati mengatakan bahwa tersangka pelaku  Rizal dan korban SS serta anaknya yang masih kecil sudah mengontrak di sana sejak 4 bulan yang lalu.

Selama mengontrak, korban SS dikenal sebagai pribadi yang jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar.

"Kalau ngumpul kaya gini (sama tetangga), itu gak pernah. Tapi orangnya mah suka negur, cuma gak pernah ngumpul aja kaya gini," ujarnya kepada wartawan di lokasi beberapa waktu lalu.

Tersangka Rizal juga dikenal sebagai pribadi yang agak tertutup. Sumiyati mengaku tidak begitu mengenal Rizal.

Rizal yang diketahui berprofesi sebagai tukang urut panggilan itu, pulang ke rumah jika pekerjaan telah selesai.

"Kalau suaminya (tersangka Rizal) sama suka negur, cuma ya gak pernah ngumpul. Kebanyakan di dalem rumah. Mungkin karena dia kerja juga kali ya. Kerjanya tukang urut panggilan," bebernya.

Sumiyati membeberkan bahwa pasangan suami istri tersebut sering cekcok mulut. Terkadang jika sedang cekcok, terdengar sampai keluar rumah.

Dia merasa cekcok tersebut hal biasa dalam rumah tangga. Karena itu, Sumiyati tak pernah menanyakan masalah apa yang diributi. Dia juga gak mau tahu masalah rumah tangga orang lain.

Korban SS diketahui juga sering tidak pulang ke rumah kontrakan. Entah kemana dia pergi, saat keluar, sang anak dititipkan ke tetangga.

"Istrinya juga sering gak pulang ke rumah, kalo gak pulang anaknya dititipin ke tetangga, jadi tar malam (pulang kerja) diambil sama suaminya," ungkap Sumiyati.

Terpisah, tetangga lain, Rafei mengatakan, tersangka kesal dengan istrinya diduga karena korban kerap tidak pulang ke rumah kontrakan. Hal tersebut diketahui berdasarkan percakapan pelaku dan korban di telepon.

Biasanya, korban tidak pulang selama tiga hari. Hal tersebut yang diduga membuat pelaku kesal hingga nekat menyiram air keras ke korban dan mengenai anak tirinya.

"Suaminya pernah telepon langsung (ke istrinya). Pas di telepon kan dia (pelaku) nanya lagi dimana? Abis itu gak dijawab (sama istrinya)," jelasnya.

Rafei juga mengungkapkan bahwa korban yang diketahui janda tiga anak tersebut memang jarang bersosialisasi dengan tetangga. Begitu juga dengan tersangka yang sehari-harinya sibuk menjadi tukang urut panggilan.

"Kalau istrinya jarang (bersosial), ya paling di dalam rumah aja. Suaminya ya biasa pulang kerja abis itu istirahat. Jarang keluar juga," ungkapnya. (Pandi)

Tags:
Tukang Urutmenyiram air keraske IstriAnak Tirinyatetanggajarang bersosialisasi

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor