Politik santun, bersih dan beretika sebagaimana nilai – nilai luhur Pancasila hendaknya menjadi budaya bagi para elite politik dalam rangka membangun bangsa dan negara yang sejahtera.
Berpolitik secara kotor, culas dan curang, jelas tak sesuai dengan jati diri bangsa. Tetapi fakta, masih sering kita jumpai.
Para elite masih perlu berbenah. Pemerintah dan jajaranya berbenah, pelaku usaha berbenah, masyarakat berbenah. Kita semua harus berbenah menuju lebih baik lagi, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Sukses yang telah kita capai seperti pertumbuhan ekonomi,
pembangunan infrastruktur, geliatnya perekonomian di daerah – daerah, hendaknya disikapi sebagai awal dari proses keberhasilan. Ibarat orang berjalan baru beberapa langkah ke depan menuju ke sebuah ujung jalan yang masih panjang. Karenanya jangan berhenti melangkah sebelum sampai di ujung jalan.
Terhenti di tengah jalan karena telah berpuas diri, sejatinya sebuah kemunduran.
Ini pengingat diri! Selama kita terhenti, orang lain terus berkarya, berkreasi dan berinovasi. Dengan berhenti melangkah, berarti kita menjauh dari kesuksesan yang sesungguhnya. Begitupun dalam proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (Azisoko).