Audit Keuangan Usai Pelaksanaan
Namun usai balap mobil digelar, masalah kembali muncul karena laporan publik terkait penyelenggaraan tak juga disampaikan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Para anggota dewan pun kembali geram dan mendesak Gubernur Anies untuk segera bertindak.
PT Jakpro sendiri menyebut meski meraih keuntungan, mereka masih berhutang yang nilainya mencapai Rp4,9 miliar. Angka hutang yang disampaikan itu baru terucap ketika Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) di DPRD DKI Jakarta meminta audit pelaksanaan Formula E.
Anggota dewan DKI memandang bahwa ajang balapan mobil listrik yang diklaim sukses tersebut belum memiliki parameter yang jelas. Pasalnya, pelaksanaan kegiatan itu yang digelar di Ancol itu dinilai terkesan dipaksakan sukses namun tanpa kriteria yang dengan memberikan data dan terlihat menutupi permasalahan.

Anies Baswedan ikut menjajal mobil Formula E (Foto: Twitter/Aniesbaswedan)
Meski acara tersebut disebut sukses, namun keuntungan ataupun kerugian tak disampaikan walau dalam perhelatan itu mengunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rp560 miliar untuk pembayaran komitmen.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri memastikan biaya tersebut diperuntukkan bagi penyelenggaraan Formula E selama tiga musim yang tersisa dalam kontrak perjanjian, yakni 2022, 2023, dan 2024. Setelahnya, Pemprov DKI menjamin tidak akan menggunakan lagi anggaran daerah namun dengan skema business to business.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi sampai ikut menagih laporan keuangan penyelenggaraan Formula E kepada PT Jakpro. Pras kesal karena Jakpro tak kunjung memberi tahu laporan keuangan ajang balap mobil listrik itu pada Juni lalu.
Rugi Rp6,4 Miliar
Sampai akhirnya JakPro buka-bukaan mengenai laporan keuangan ajang Formula E yang digelar pada 4 Juni lalu. Secara keseluruhan, BUMD DKI ini menyebut memperoleh laba bersih sebesar Rp 6,41 miliar.
Direktur JakPro Gunung Kartiko dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta pada Kamis (3/11), merincikan pendapatan usaha yang didapatkan sebesar Rp137,34 miliar. Kemudian beban pokok pendapatan adalah Rp129,5 miliar.
Lalu beban administrasi umum Rp1,89 miliar, pendapatan lain-lain Rp2,1 miliar, dan beban pajak final Rp1,56 miliar. Sehingga kalau dilihat masih ada positif sebesar kurang lebih Rp6,41 miliar.

Progres pembangunan sirkuit Formula E. (Dok. Poskota)
Meski begitu, Gunung menilai memang memiliki utang sebesar Rp20 miliar kepada PT Pembangunan Jaya Ancol terkait Formula E. Namun saat ini utang yang tersisa tinggal Rp4,9 miliar dan akan dibayarkan melalui pembangunan infrastruktur. (Ifand)