PANDEGLANG, POSKOTA CO. ID - Para nelayan di Kabupaten Pandeglang, sudah hampir satu bulan ini tidak bisa melakukan aktivitas melaut, lantaran cuaca ekstrim. Akibatnya pasokan ikan dari nelayan turun hingga 70 persen.
Ketua Paguyuban Nelayan Panimbang, Encep Waas mengungkapkan, saat ini para nelayan di wilayah Panimbang tidak bisa melakukan aktivitas penangkapan ikan karena adanya cuaca ekstrim, sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan jika dipaksakan melaut.
"Sejak dari bulan kemarin nelayan sudah tidak bisa melaut. Terlebih pada awal Desember 2022, kondisi cuaca cukup ekstrim sehingga menjadi hambatan bagi nelayan dalam melakukan aktivitas melaut," ungkapnya, Rabu (28/12/2022).
Cuaca seperti ini kata Encep, tidak bisa dipaksakan oleh nelayan untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan, karena. membahayakan bagi keselamatan nelayan.
"Sekarang nelayan lebih memilik beraktivitas di rumahnya masing-masing sambil menunggu cuaca normal lagi. Prediksi kami sampai awal tahun 2023 baru nelayan bisa kembali melaut," katanya.
Dengan adanya cuaca ekstrim ini lanjut Encep, pasokan ikan menurun hingga 70 persen.
"Sekitar 70 persen pasokan ikan menurun dari dampak cuaca buruk ini. Sebab para nelayannya tidak bisa melaut," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana pemenuhan kebutuhan ikan di pasaran dengan kondisi cuaca ekstrim ini. Encep mengaku, kebutuhan ikan dipasok dari luar daerah seperti Jakarta, Tegal dan daerah lainnya yang nelayannya masih bisa melaut.
"Biasanya kebutuhan ikan dipasok dari Jakarta dan Tegal. Kita belanja ikan ke Kota dalam memenuhi kebutuhan pasar di Panimbang ini," tuturnya. (Samsul Fatoni).