ADVERTISEMENT

Selamat Jalan Bang Ridwan Saidi

Senin, 26 Desember 2022 10:03 WIB

Share
Budayawan Betawi, Ridwan Saidi. (foto: ist)
Budayawan Betawi, Ridwan Saidi. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Muhidin, Wartawan Poskota

BABEH Ridwan Saidi dikenal sebagai budayawan, mantan anggota DPR RI serta aktif dalam organisasi. Ridwan Saidi juga dikenal sebagai budayawan yang kritis dengan gaya penyampaian yang blak-blakan dengan khas logat Betawi dan humoris.

Namanya dikenal jauh sebelum acara ILC yang dipandu Karni Ilyas. Pemikiran-pemikiran Ridwan Saidi bisa dibilang satu langkah ke depan. Tidak dipungkiri banyak yang betah berlama-lama berdiskusi dengan sang budayawan itu.

Salah satunya, Fadli Zon. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu merasa kehilangan dengan sosok Ridwan Saidi. Fadli Zon mengakui Ridwan Saidi sebagai seorang yang budayawan bukan 'abal'abal. Ya, budayawan Ridwan Saidi adalah sosok yang luar biasa, wawasan dan pengalamannya sangat luas.

Menko Polhukam Mahfu MD juga merasa kehilangan. Mahfud MD menilai sosok Ridwan Saidi dikenal sebagai budayawan yang kritis dengan argumentasi yang berbasis data. Tidak hanya itu, Ridwan Saidi juga berani dan vokal mengkritik keras pemerintahan Soeharto dan Partai Golkar.

Maka, tidak mengherankan sosok Babeh Ridwan Saidi sangat menginspirasi para aktivis. Sikap kritis tidak hanya di zaman Soeharto, Ridwan Saidi juga kritis hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sikap kritis terhadap pemerintahan itu bisa kita lihat dan saksikan saat acara ILC berlangsung secara live di salah satu televisi nasional.

Ridwan Saidi juga tidak hanya 'laku' diundang televisi swasta, namun juga kerap menjadi narsum para awak media. Ya, karena pemikiran-pemikiran yang kritis berbasis data, dan membangun demi kebaikan dan kemajuan bangsa itu dapat membuka pemikiran 'bikin pintar' pemerintah maupun masyarakat hingga orang awam.

Masih ingatkah? Mantan Ketua Umum PB HMI periode 1974-1976 itu pernah mengkritik Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Dalam 'tegurannya', Ridwan Saidi mengkritik kinerja Jokowi dan Wakil Gubernur pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sangat buruk. Ridwan Saidi menilai kinerja Jokowi lebih buruk ketimbang zaman gubernur DKI sebelumnya, yakni Fauzi Bowo (Foke).

Bahkan, Ridwan Saidi juga menilai Jokowi tidak pantas untuk menjadi presiden pada 2024. Menurutnya, survei-survei yang selama ini menunjukkan Jokowi berada di peringkat atas menurutnya adalah survei bayaran.

Sementara itu, Ridwan Saidi juga tidak selalu harus 'berseberangan dengan pemerintah'. Seperti Ridwan Saidi setuju dengan nama pilihan Jokowi untuk ibu kota negara di Kalimantah Timur, yakni Nusantara. Menurut Ridwan Saidi, nama tersebut sudah sesuai dengan sejarah dan mengoreksi pemahaman populer soal Nusantara.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT