POSKOTA.CO.ID - Betlehem merayakan Natal dengan meriah.
Ribuan pengunjung menuju tempat kelahiran Yesus saat pulih dari pandemi virus corona.
Pariwisata adalah urat nadi ekonomi kota tersebut yang berada di Tepi Barat dan pandemi selama dua tahun terakhir membuat turis internasional menjauh.
Dikutip dari Times of Israel pada Minggu (25/12/2022), turis kembali tahun ini sehingga hotel penuh dan pemilik toko melaporkan bisnis yang cepat menjelang liburan. Meski jumlahnya belum mencapai tingkat pra pandemi namun kembalinya turis telah membangkitkan semangat di Bethlehem.
Kota alkitabiah Betlehem merayakan Natal yang meriah pada hari Sabtu.
“Kami merayakan Natal tahun ini dengan cara yang sangat berbeda dari tahun lalu,” ucap Menteri Pariwisata Otoritas Palestina Rula Maayah. “Kami merayakan Natal dengan peziarah yang datang dari seluruh dunia.”
Ratusan orang berlalu lalang sepanjang hari di Lapangan Palungan untuk merayakan malam Natal. Marching band menabuh drum dan memainkan taspipa berparade di area tersebut dan turis asing berswafoto dengan pohon Natal besar kota di latar belakang mereka.
Cuaca kelabu sejuk, bersama dengan hujan yang sesekali turun, tidak banyak meredam semangat meskipun banyak orang menuju ke dalam ruangan ke toko dan restoran untuk menghangatkan diri. Jumlah pengunjung menjelang malam semakin menipis.
Daisy Lucas, seorang Filipina berusia 38 tahun yang bekerja di Israel, mengatakan ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk menandai liburan di tempat yang begitu penting.
“Sebagai seorang Kristen yang berjalan di tempat-tempat di dalam Alkitab, itu sangat luar biasa,” katanya. “Ini adalah tempat kelahiran Yesus Kristus. Sebagai seorang Kristen, itu adalah salah satu pencapaian yang ada di daftar keinginan saya.”
Patriark Latin Pierbattista Pizzaballa tiba dari Yerusalem melalui pos pemeriksaan perbatasan keamanan Tepi Barat Israel.
“Kita hidup dalam tantangan yang sangat sulit,” katanya mencatat perang di Ukraina dan gelombang kekerasan Israel - Palestina baru-baru ini. “Tetapi pesan Natal adalah pesan perdamaian.”
“Ini mungkin mengubah banyak hal,” tambahnya. “Kami akan sangat jelas dalam apa yang harus kami lakukan dan apa yang harus kami katakan untuk menjaga pentingnya persatuan dan rekonsiliasi di antara semua.”
Patriark Latin Pierbattista Pizzaballa berjalan melalui Lapangan Palungan. Dia memberi salam dengan lambaian tangan sebelum menuju ke Gereja Kelahiran Yesus yang dibangun di tempat di mana orang Kristen percaya bahwa Yesus dilahirkan. Kemudian dia mempersembahkan misa pada tengah malam. ***
.png)
