“LAGI ngapain Bro, kok sepertinya bengong?” kata Heri menyapa sohibnya yang duduk termenung di sudut warteg usai maksi bersama mas Bro dan Yudi.
“Bukan bengong, tapi lagi menghitung hari, beberapa hari lagi tahun 2022 akan berakhir,” kata mas Bro.
“Nggak usah dihitung. Kalaupun berakhir akan berganti dengan hari berikutnya. Harinya sama, paling cuma beda tanggal dan tahunnya,” ujar Heri.
“Lagian mengapa sampai menghitung hari, apakah sedang menunggu hadiah akhir tahun?” kata Yudi.
“Nah, ini tandanya kalian kurang update. Nggak dengar info kalau akhir tahun ini, semua pembatasan kegiatan masyarakat terkait Covid-19 akan dihapus. Kebijakan PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) akan dicabut,” kata mas Bro.
“Tanpa dicabut pun, sebenarnya kegiatan masyarakat sudah tanpa pembatasan lagi. Berkerumun terjadi di mana-mana,” kata Yudi.
“Iya sih, tetapi aturan prokes masih dijalankan. Misalnya mau masuk mall, naik KRL, wajib aplikasi PedulLindungi. Diminta memakai masker,” ujar Heri.
“Tetapi dengan dicabutnya PPKM, aktivitas sosial ekonomi masyarakat akan sepenuhnya normal. Mobilitas masyarakat akan meningkat yang berarti makin menggerakkan perekonomian di segala bidang,” kata mas Bro.
“Gue paham, dengan dicabutnya kebijakan PPKM maka konsumsi masyarakat akan meningkat yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi,” urai Yudi.
“Jika tidak, pertumbuhan melambat. Kita- kita yang paling terkena dampaknya. Daya beli merosot,” kata mas Bro.
“Tapi bagaimana dengan kondisi kesehatan masyarakat. Apalagi menjelang liburan panjang Nataru. Nggak khawatir angka Covid melonjak,”tanya Heri.
“Bukankah hidup itu pilihan. Termasuk menghadapi risiko jika mendapat kritikan tajam akibat keliru kebijakan,” urai mas Bro.
“Tapi kita juga yang akan merasakan dampaknya,” ujar Heri. (jokles)