ADVERTISEMENT

Prancis Tuntut FIFA Selidiki Hinaan Pemain Argentina Terhadap Les Bleus

Sabtu, 24 Desember 2022 01:05 WIB

Share
Emiliano Martinez tampak beraksi cabul saat selebrasi setelah mendapat penghargaan kiper terbaik Piala Dunia 2022. (Foto: AFAcom)
Emiliano Martinez tampak beraksi cabul saat selebrasi setelah mendapat penghargaan kiper terbaik Piala Dunia 2022. (Foto: AFAcom)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SPANYOL - Laga final dan perayaan kemenangan Argentina atas Inggris di Piala Dunia 2022 rupanya masih berbuntut panjang. Ada selebrasi perayaan kemenangan Argentina dilakukan oleh pemain dan fans Tim Tango membuat tersinggung kubu Prancis.

Dan, seperti ditulis Marca, Prancis tidak tinggal dia. Bahkan orang penting di pemerintah, yakni Bruno Le Maire, mengeluarkan pernyataan keras, ditujukan kepada FIFA sebagai otoritas sepak bola tertinggi dunia, termasuk penggelar Piala Dunia 2022.

Bruno Le Maire adalah Menteri Keuangan Prancis dan orang nomor dua di pemerintahan Prancis. Bruno Le Maire mengatakan, Prancis menuntut FIFA untuk menyelidiki penghinaan yang dilakukan oleh para pemain Argentina terhadap Les Bleus pada akhir final Piala Dunia 2022, yang dimenangkan melalui adu penalti oleh tim asuhan Lionel Scaloni.

Saat para pemain Argentina merayakannya dengan gembira, ada beberapa momen yang menjadi viral dan bukan karena alasan yang tepat.

Sikap kiper Argentina Emiliano Martinez yang beberapa kali mencemooh striker Prancis Kylian Mbappe usai menjuarai Piala Dunia, ini menjadi alasan tuntutan Prancis protes ke FIFA.

Selain itu, perilaku mantan pemain internasional seperti Kun Aguero yang mengolok-olok nama belakang Eduardo Camavinga, telah ditanggapi dengan sangat buruk oleh pers Prancis. .

"Ini adalah penghinaan yang tidak pantas, dan apa yang dilakukan FIFA?" Bruno Le Maire mengomentari South Radio.

"Olahraga adalah masalah permainan yang adil dan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, juga menunjukkan rasa hormat kepada yang kalah," tegas Bruno Le Maire.

FFF Kecam Pelecehan Rasis

Sementara itu, FFF atau Federasi Sepak Bola Prancis telah mengumumkan bahwa mereka akan mengecam penggunaan hinaan rasis di media sosial terhadap para penendang penalti Prancis yang gagal dalam adu penalti.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT