JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kelompok Tani atau Petani Kota Green Puspa menerapkan metode smart farming untuk memberi nutrisi dan mengontrol kadar PH secara otomatis serta sistem pengaturan cahaya otomatis.
Alhasil, mata warga yang memasuki kawasan Kampung Tangguh Jaya RW 06 Utan Kayu Selatan, dimanjakan dengan pemandangan hijau dari deretan rak-rak sayuran hidroponik yang sudah menggunakan teknologi smart farming.
Deretan tanaman sayur hijau segar di dinding dan di pinggir gang sepanjang jalan kampung tersebut dirawat dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT).
"Kita bisa memantau kondisi PH air hingga nutrisi hanya melalui smart phone. Melalui sistem kerja robotik nanti ada indikator lampu berwarna merah saat PH air tidak sesuai atau kekurangan nutrisi," ungkap Ketua RW 06, Zulfikar Kusdarmawan.
Melalui mekanisme kerja robotik dan monitoring di aplikasi tersebut, semua tanaman dapat selalu dipastikan dalam kondisi baik.
Pengaturan cahaya juga dilakukan untuk tanaman hidroponik. Jika cuaca mendung dan malam hari, maka lampu akan otomatis menyala sebagai pengganti sinar UV.
Selain mengembangan hidroponik dengan smart farming, teknologi IoT juga digunakan untuk beternak ikan di kolam-kolam buatan.
Pada kolam tersebut dipasang alat pemantau PH serta kejernihan air sehingga kondisi air bisa selalu terkontrol. Selain itu kolam juga dipasang pembuat arus yang dapat mempercepat perkembangan ikan.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengapresiasi peran Green Puspa dengan teknologi smart green farming dan memberikan bantuan melalui PLN Peduli untuk pengembangan teknologi aquaponik, bibit tanaman, dan kolam budidaya aquaponik.
"Konsep pertanian smart urban farming ini merupakan solusi pertanian di tengah kota dengan keterbatasan lahan pertanian seperti di jakarta ini.
Harapannya komunitas Green Puspa bisa semakin berkembang dan turut berkonstribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Jakarta," ungkap Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya, Gunawan.
Saat ini sudah lebih dari 1500 lubang hidroponik yang dikelola oleh warga secara gotong royong. Hasil panen sayuran dan ikan digunakan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi warga dan sebagian dijual.