“Contohnya Qatar, mereka bisa membuat Piala Dunia digelar pada bulan November-Desember, padahal biasanya Piala Dunia digelar Juni-Juli. Jadi PSSI jangan takut sama stasiun televisi, karena sepakbola Indonesia sudah memiliki banyak penonton,” bebernya.
Daulay pun meminta pemerintah untuk menegur PSSI yang masih saja menggelar pertandingan lanjutan Liga 1 di malam hari. Buat Daulay, jika ke depan pertandingan masih tetap berlangsung di malam hari, baiknya Pemerintah bekukan PSSI dan penyelenggara Liga 1 menunjuk pihak dilihat PSSI untuk menjalankan liga dengan profesional.
“Jika PSSI masih berani melanggar ketentuan-ketentuan dari pemerintah, baiknya dibekukan saja dulu PSSI nya. Untuk penyelenggaraan Liga, pemerintah tunjuk saja misalnya Erick Tohir atau EO yang dapat menjalankan Liga Profesional,” tegasnya.
Sebelumnya, banyak kalangan menyoroti beberapa pertandingan Liga 1 karena masih menerapkan jadwal malam. Memasuki pekan ke-14 sejumlah laga digelar malam, yakni:
Madura United Fc Vs Bali United digelar 18:15 WIB di Stadion Manguwoharjo, Sleman, DIY.
Persita Tangerang Vs Rans Nusantara FC digelar 18.00 WIB di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY.
PSIS Semarang Vs Persija Jakarta digelar 20.15 WIB di Stadion Manguwoharjo, Sleman, DIY.
Persis Solo Vs Ps Barito Putra digelar 18.00 WIB di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY.
Dewa United FC Vs Persib Bandung digelar 20.15 WIB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Dengan pertandingan Liga 1 yang kembali bergulir, PSSI dituding mengabaikan sejumlah rekomendasi FIFA dan TGIPF.
Dalam surat FIFA tertanggal 5 Oktober 2022 kepada Presiden Jokowi terkait tragedi Kanjuruhan juga disinggung soal pentingnya aspek jam pertandingan terhadap faktor keamanan dan keselamatan.
Dalam poin keempat dari lima poin yang disampaikan FIFA kepada Presiden Jokowi disampaikan bahwa kick off dilaksanakan tidak terlalu malam. FIFA mengatakan paling lambat kick off dilaksanakan pukul 17.00 atau jam 5 sore.