Obrolan Warteg: Menjaga Lisan

Selasa 13 Des 2022, 06:43 WIB

TUMBEN, diam, nggak banyak ngomong” tanya Yudi mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya, mas Bro dan Heri.

 “Lagi sakit gigi,” jawab Heri singkat.

“Bukan sakit gigi, tetapi menjaga lisan,” urai mas Bro.

“Kita sebagai manusia harus menjaga lisan. Dari lisanlah sesuatu yang  hal buruk bisa terjadi. Perpecahan, terpecah belah. Kawan bisa lawan, sebaliknya lawan bisa menjadi kawan,” kata Heri.

“Menjaga ucapan yang baik tak kenal waktu,harus dilakukan kapan saja dan dimana saja. Termasuk di warteg ini,kita juga harus berperilaku sopan, ramah. Contohnya Ayu Bahari, pemilik itu menyambut pelanggannya sangat ramah,” kata Yudi.

“Sekalipun ngebon tetap dilayani dengan baik,” kata mas Bro.

“Bukankah ajining diri soko lathi – harga diri seseorang tergantung dari lidahnya, ucapannya,” kata Ayu Bahari.

Ada yang mengatakan, lidah ( ucapan) bagaikan binatang buas. jika tidak

mampu mengendalikannya akan memangsa banyak orang. Gunakan lidah dengan lembut untuk berbicara yang baik - baik. Untuk kebaikan orang lain, bukan kebaikan diri sendiri.

“Perkataan baik, mungkin cepat dilupakan, tetapi perkataan yang buruk, apalagi menyakiti hati orang, akan selalu dikenang,” kata mas Bro.

“Saya setuju Bro, lidah memang tak bertulang, maka tak terbatas kata - kata..” ujar Heri.

Berita Terkait

News Update