Polisi saat melakukan olah tkp lanjutan di rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: Pandi)

NEWS

Sekeluarga Tewas Bersama Suka Main Dukun, Polisi: Kematian Wajar dalam Kondisi Tak Wajar

Sabtu 10 Des 2022, 17:36 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi menganggap kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, merupakan fenomena yang unik.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan, keempat jenazah meregang nyawa secara wajar, namun dalam kondisi yang tidak wajar.

"Hasil penyelidikan kami yang sangat detail dengan scientific crime investigation, kami temukan bahwa kematian wajar dalam kondisi tidak wajar," ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).

Hengki menegaskan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh keempat jenazah yang sudah membusuk dan mengering itu.

Berbagai motif mulai dari pembunuhan, bunuh diri, pencurian dengan kekerasan tidak ditemukan. 

Artinya tidak ditemukan tindak pidana dalam kematian sekeluarga itu.

"Kesimpulan akhir tidak ditemukan peristiwa pidana dan ditemukan motif ataupun alasan kematian. Kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya," jelas Hengki.

Hengki menyebut, penyidik bersama tim ahli gabungan mencoba mendalami berbagai kemungkinan mengenai penyebab kematian sekeluarga itu.

Dari hasil penyelidikan dan pendalaman, dipastikan tidak ada tanda-tanda adanya tindak pidana, seperti pencurian dengan kekerasan ataupun terkait pembunuhan.

"Apakah ini karena bunuh diri tidak ditemukan, ataupun pembunuhan dengan alasan apapun, apakah pencurian dengan kekerasan, kemudian tindak pidana lain, itu tidak ditemukan," ucapnya.

Perdukunan

Salah satu anggota keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat yakni almarhum Budyanto Gunawan (69) menyukai hal-hal klenik. 

Aktivitas klenik itu sudah ditekuni almarhum sejak SMA.

Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) setelah melakukan rangkaian penyelidikan bersama tim gabungan dari berbagai ahli dan penyidik kepolisian.

Ketua Apsifor, Reni Kusumowardhani mengatakan, almarhum juga mempunyai kepribadian yang iri hati, keras kepala, bahkan bertingkah laku atau berpikir yang tidak lazim.

"Menyukai hal-hal yang bersifat klenik, perdukunan dan mempunyai guru spiritual. Kecerdasan biasa saja tidak seperti kakaknya (almarhum Rudyanto Gunawan)," ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).

Budyanto mempunyai peran penting di dalam keluarga tersebut. Dia ikut membantu mengurusi keperluan sehari-hari keluarga.

Almarhum juga dinilai aktif mencari pengobatan alternatif atau non medis dan meyakini sesuatu bisa memperbaiki kehidupan aspek finansial.

Lanjut Reni, almarhum Budyanto melakukan hal tersebut untuk memperbaiki kesehatan keluarga dan dirinya sendiri. 

Akan tetapi, yang diharapkan almarhum justru tidak kunjung tiba. Hal tersebut membuatnya pasrah.

Ditambah lagi, menjelang kematiannya, kondisi finansial semakin tak mendukung, sehingga berdampak pada kondisi psikologis dan kesehatannya.

"Sumber keuangan habis, upaya menjual aset sudah tidak ada lagi, ini membuat keadaan psikologisnya tidak berdaya. Keadaan tidak berdaya ini berpotensi memicu memperburuk fisik dan kesehatan;" ungkap Reni.

Diketahui, keempat jenazah yakni Rudyanto Gunawan (71) dan Renny Margaretha (68) suami istri. Lalu Dian Febbyana (42) anaknya dan Budyanto Gunawan (69) adik kandung Rudyanto. 

Tags:
keluargaSekeluargacitra gardenkalidereskematiandukunmain dukun

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor