ADVERTISEMENT

Saat Ini Semua Negara Berebut Investasi, Presiden: Karena Ingin Modal Masuk

Rabu, 30 November 2022 14:03 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022. (biro pers)
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022. (biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo mengakui sekarang ini berada dalam posisi yang sangat sulit, apalagi pada tahun 2023 diperkirakan dunia akan mengalami resesi global.

"Urusan inflasi, urusan pertumbuhan ekonomi yang anjlok, urusan krisis energi, urusan krisis pangan yang diikuti dengan sulitnya mencari pupuk, krisis finansial, semuanya menghantui semua negara," ujar Presiden.

Itu disampaikan Kepala Negara ketika secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022 di The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Hadir dalam acara itu,  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Presiden kembali mengingatkan jajarannya bahwa situasi dunia saat ini tidak mudah akibat berbagai krisis yang melandanya mulai dari krisis energi, krisis pangan, hingga krisis finansial.

Presiden mengingatkan agar jajarannya berhati-hati dalam membuat kebijakan, baik kebijakan fiskal maupun moneter. Presiden memandang bahwa saat ini semua negara berebut investasi.

"Investor itu jadi rebutan semua negara karena semua negara ingin ada capital inflow, ada arus modal masuk, semuanya. Karena kalau enggak ada tambahan arus modal masuk, perputaran uang akan tidak terjadi pertumbuhan. Semua rebutan yang namanya investasi, sekali lagi, yang namanya investor itu jadi rebutan semua negara," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Negara pun kembali mengingatkan jajarannya baik di pusat maupun di daerah agar tidak mempersulit investasi yang akan masuk.

Menurut Presiden, saat ini Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dari para investor untuk menanamkan investasinya.

"Jangan sampai ada yang terganggu. Kepercayaan yang sudah kita dapatkan jangan sampai hilang gara-gara kita salah men-treatment, salah memperlakukan investasi yang masuk ke negara kita karena ketatnya persaingan dalam merebut investasi," tegasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Agus Johara
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT