ADVERTISEMENT

Oknum Wakil Rakyat Diduga Berbuat Asusila, DPRD Pandeglang Didemo Mahasiswa

Selasa, 29 November 2022 13:15 WIB

Share
Mahasiswa PMII saat demo Gedung DPRD Pandeglang. (Samsul Fatoni).
Mahasiswa PMII saat demo Gedung DPRD Pandeglang. (Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID -   Gedung DPRD Pandeglang, didemo ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), lantaran ada oknum wakil rakyat yang diduga telah berbuat asusila terhadap seorang gadis berusia 18 tahun. 

Pantauan Poskota di depan gedung DPRD Pandeglang, para mahasiswa yang melakukan aksi demo tersebut membawa berbagai jenis perlengkapan aksi, mulai dari spanduk, stiker, pengeras suara hingga kurungan ayam. 

Bahkan, sejumlah pendemo juga dari kaum laki-laki mengenakan pakaian atau atribut perempuan. Seperti mengenakan daster, kerudung serta berdandan seperti perempuan. 

Hal itu dilakukan mahasiswa, sebagai bentuk protes terhadap oknum wakil rakyat yang diduga berbuat tidak senonoh terhadap salah seorang gadis. 

Yuli, salah seorang orator mengatakan, dewan perwakilan rakyat merupakan lembaga wakil rakyat yang kedudukannya sebagai unsur penyelenggaran pemerintah. 

Wakil rakyat mempunyai peran dalam dan tanggungjawab dalam mewujudkan produktifitas, efektifitas, efisiensi serta akuntabilitas penyelenggara pemerintah sesuai tugas dan fungsinya. 

"Tapi ironisnya di Kota sejuta Santri seribu Ulama ini (Pandeglang-red) malah oknum anggota DPRD nya ada yang diduga berbuat asusila. Maka hari ini, kami kaum perempuan melawan," ungkap Yuli dalam orasinya, Selasa (29/11/2022). 

"Sebagai kaum perempuan kita jangan hanya diam, melihat isu-isu kaum perempuan yang dilecehkan. Mari kita lawan sahabat-sahabat," katanya lagi dalam orasinya.

Orator lainnya, Imas menuturkan, wakil rakyat itu harusnya menjadi penyambung ludah rakyat, melindungi rakyatnya. Karena sejatinya, anggota Legislatif itu lahir dari rakyat, untuk itu kaum perempuan jangan lemah. 

"Hidup kaum perempuan, mari kita tunjukan bahwa perempuan-perempuan bukan kaum lemah. Kita harus melawan," tuturnya saat berorasi di atas mobil komando. (Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT