ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Inget Rambut Sudah Memutih

Selasa, 29 November 2022 06:34 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

OBROLAN warteg. “Makan-makan aja, nggak usah lirak-lirik. Nikmati aja sayur bening, nggak usah nengok yang bening-bening,” sindir Yudi kepada sohibnya selagi maksi di warteg langganan.

Mas Bro, yang disindir segera mengalihkan pandangan dari pembeli di warteg tersebut, wanita imut berhijab merah yang kontras dengan warna kulitnya.

“Inget Bro, rambut sudah memutih,” ujar Heri tambah menyindir.

Tak tahan terus disindir mas Bro pun membalas,” Rambut putih itu lagi ngetren, banyak penggemarnya. Simbol pemimpin yang memikirkan rakyat. Cocok kalau mau jadi capres.”

“Wow.. jangan lebay Bro.Mana ada tampang lo menjadi pemimpin, apalagi capres,” sindir Yudi lagi.

“Lagian kalian membawa-bawa rambut putih. Memang aku sudah tua,rambut sudah putih, tetapi jiwa dan semangat masih muda,” jawab mas Bro sewot.

“Ceile diingatkan bukannya sadar diri, malah ngelunjak,” kata Yudi.

“Tetapi benar juga sih. Kian bertambah usia, semakin matang, banyak pengalaman, makin banyak makan asam garam kehidupan, juga yang pahit dan manis. Ibarat kelapa makin banyak santannya,” kata Heri menengahi.

“Karena itu semakin rambut memutih harus semakin sadar diri dan bijak dalam berperilaku. Memberi teladan kepada generasi yang lebih muda. Teladan tentang pengalaman hidupnya guna pijakan ke depan,” urai Yudi.

“Semakin menebar kebaikan, bukan keburukan.Tak perlu ngoyo, tapi legowo menerima keadaan.Tutup mata pada yang bening-bening,” tambah Heri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT