ADVERTISEMENT

Koalisi PKB dan Gerindra Terancam Bubar, Lho Apa Kena Veto Jokowi

Sabtu, 26 November 2022 09:34 WIB

Share
Prabowo Subianto dan Gus Imin saat Rapimnas Partai Gerindra di Sentul (foto: Panca)
Prabowo Subianto dan Gus Imin saat Rapimnas Partai Gerindra di Sentul (foto: Panca)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KETIKA muncul berita, koalisi PKB dan Gerindra terancam bubar, itu tidak mengagetkan. Sebab dari awal koalisi ini diragukan, bukan koalisi partainya, tapi soal capresnya.

Ketua Umum kedua parpol ingin jadi presiden. Itu putusan tertinggi partai, lewat Munas atau muktamar. Dua-duanya kan pengin jadi presiden. Prabowo dari dulu targetnya jadi presiden. Cak Imin juga, baliho dimana-mana, dia pengin jadi Presiden.

"Gerindra usul Prabowo, PKB tetep usul Cak Imin," kata Jazilul Fawaid, Waketum PKB.

Kalau tak ada yang mau mengalah, orang jadi ketawa.  Kini muncul kata deadlock, kalau keduanya tak ada yang mau mengalah.

Kata Jazilul, tak menutup kemungkinan adanya poros baru  jika soal capres deadlock. Namun poros baru ini, kata dia, melihat perkembangan dinamika politik ke depan. Termasuk, adanya tambahan parpol yang akan bergabung. 

"Soal spekulasi poros baru atau tambahan partai koalisi bisa saja terjadi. Tergantung situasi ke depannya. Sabar sabar, lihat saja nanti," kata Jazilul yang masih memberi pernyataan, PKB dan Gerindra masih solid.

Sebenarnyalah PKB berteriak soal capres-cawapres itu. Orang menduga, ini gara-gara munculnya wacana duet Prabowo-Ganjar. Duet yang memunculkan tokoh Ganjar Pranowo, tokoh PDIP.

Pendulumnya, elit Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap adanya parpol baru yang akan bergabung, tapi dia belum berani menyebut nama parpolnya.
PKB kelimpungan, kenapa muncul Ganjar. Kan, di piagam kerja sama PKB-Gerinda tidak ada tokoh dari luar untuk capres-cawapres. Itu disampaian Saiful Huda, politisi PKB.

Lantas, siapa yang mendorong Ganjar masuk ke koalisi ini. Orang menduga-duga lagi, ya PDIP yang mendorong, atau Presiden Jokowi. PDIP sepertinya belum mau, sebab Bu Mega wanti-wanti, Pilpres masih lama. Ganjar kerja dulu yang bener. Urusan Jateng masih banyak.

Kalau begitu mengarah ke Jokowi, tapi tanda-tandanya memang sulit diungkap. Tapi, kedua parpol, yakni PKB dan Gerindra dari awal mbangun turut (ngikut) apa kata Jokowi. Ah, berlebihan itu. Tapi, gejalanya begitu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT