ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Partisipasi yang dipaksakan akan bersifat sementara , sedangkan melalui kesadaran akan langgeng sepanjang masa seperti dianjurkan para leluhur kita. Keberhasilan Sunan Kalijaga membangun umat (Islam) di Nuswantara ini karena sikap bijak, kelembutan dan kesabaran. Sunan Kalijaga yang bernama Raden Said ini berpendapat bahwa masyarakat akan menjauhi jika diserang pendiriannya dan adat budayanya yang sudah menjadi prinsip hidupnya.
Karenanya, masyarakat harus didekati secara bertahap: Mengikuti sambil terus mempengaruhi.
Syiar dengan menggunakan wayang, gamelan dan seni suara ( saat itu) adalah bentuk toleransi kepada budaya lokal sebagai pintu masuk membangun partisipasi.
Jadi, membangkitkan partisipasi adalah dengan sikap toleran, tenggang rasa, tidak semena- mena, tidak pula memaksakan kehendak, tetapi saling menghargai dan menghormati perbedaan sebagaimana nilai – nilai luhur Pancasila.
Dengan adanya partisipasi atas dasar kesadaran akan melahirkan sikap “Rumangsa melu handarbeni” – merasa ikut memiliki. Memiliki aset negeri, kebijakan yang digulirkan, juga apa yang diperbuat pemerintah negeri ini. Semakin terbangun cinta tanah air, bangsa dan negara.
Perlu keteladanan, para elite dan pemimpin negeri untuk membangun sikap “Mulat sarira, Rumangsa melu handarbeni, Wajib melu angrungkebi” – Berani mawas diri dan bertanggung jawab, merasa ikut memiliki dan wajib menjaga, membela dan mempertahankan seperti pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I. Setidaknya teladan bagi bagi diri sendiri. Mari mulai. (Azisoko)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT