ADVERTISEMENT
Rabu, 23 November 2022 17:18 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Sering (datang), adiknya. Dia rajin kemari ngecek keadaan kakaknya gimana. Dan waktu hari penemuan jenazah dia masuk ruang operasi, jadi ga bisa ke sini. Tapi ada perwakilan dari anak-anak mereka sama family dari korban itu," jelas Dedi.
Dedi mengatakan, penemuan kedua mayat lansia kakak beradik itu berangkat dari kecurigaan warga yang tidak melihat aktifitas kedua almarhum beberapa hari terakhir.
"Kalo buat mencium bau busuk kita gak bisa utarakan ya. Kan awalnya saya makan siang di situ, beberapa warga nyamperin saya, 'pak RT ini rumah ini udah 3 hari aktifitasnya udah gak keliatan, coba yuk kita tengokin'," katanya.
Dirinya dan warga kemudian menengok ke rumah tersebut. Kebetulan, rumah tersebut tidak dalam keadaan dikunci.
Kata pak RT, pintu rumah hanya tertutup rapat. Diapun mencoba merangkak masuk ke dalam dan naik ke lantai dua.
"Pas di pintu masuk (lantai dua) saya temukan jenazah, satu, pas di pintu masuk. (Posisi) duduk telungkup gitu, seperti gambar yang beredar," ungkap Dedi.
Saat itu Dedi tidak berani masuk ke rumah lebih dalam. Dia takut akan jejak yang ditinggalkan.
Alhasil, Dedi langsung menghubungi keluarga kedua almarhum lansia kakak beradik tersebut. Dia juga menghubungi Binmas dan Babinsa setempat.
"Nah, mereka mungkin menghubungi Polsek, setelah itu datang keluarga dan kepolisian," bebernya.
Saat itu pihak kepolisian dan keluarga masuk ke dalam rumah. Ternyata ditemukan satu jenazah lain yang merupakan sang adik.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT