Gedung Pos Indonesia yang disediakan untuk para PKL di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. (Pandi)

Jakarta

Difasilitasi Pemprov DKI, PKL di Kawasan Kota Tua Tak Lagi 'Kucing-kucingan'

Senin 21 Nov 2022, 16:09 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, mengaku lebih untung sejak pindah berjualan ke Gedung Kantor Pos Indonesia.

Ahmad, salah satu PKL di kawasan Kota Tua mengatakan, sebelumnya dia berjualan di depan Halte Kota Tua itu mengaku lebih banyak pembeli sejak pindah.

"Kalau di sini (Gedung Pos Indonesia) lebih banyak pembeli," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Senin (21/11/2022).

Ahmad sendiri berjualan makanan berbahan dasar ayam. Dia mengaku dalam sehari bisa menghabiskan 120 potong ayam perhari. Satu porsi ayam dia bandrol Rp 25 ribu.

Saat masih berjualan di depan halte, dia mengaku dapat untung tak seberapa. Apalagi saat masih jualan di depan halte, dia capek karena harus 'kucing-kucingan' dengan petugas Satpol PP.

Menurut dia, tempat dia berjualan sekarang sangat strategis lantaran dekat dengan kawasan wisata Kota Tua. Sehingga pengunjung dengan mudah dapat mengakses lokasi tempat makan.

"Alhamdulillah lebih dapat untung. Kalau masih di tempat lama gak seberapa. Belum harus kucing-kucingan sama petugas," ucap Ahmad.

Sebelumnya diberitakan, proses pembenahan para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Kota Tua,Tamansari, Jakarta Barat, masih terus dilakukan.

Para PKL di kawasan tersebut yang sebelumnya menempati lahan fasilitas umum (fasum), pelan-pelan mulai dipindahkan ke tempat semestinya mereka berjualan.

Camat Tamansari, Agus Sulaeman mengatakan, pihaknya terus memfasilitasi para PKL di kawasan tersebut agar mereka tetap bisa berjualan, sehingga menjadi pintu rejeki.

Ada dua lokasi gedung baru yang dapat digunakan para PKL untuk berjualan, yakni di Gedung Kantor Pos Indonesia san Gedung bekas Circle K yang berada di depan kantor BNI.

"Kita fasilitasi mereka dan kita panggil perusahaan untuk membenahi dua gedung tersebut agar bisa digunakan untuk para PKL," ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, awalnya para PKL berjualan di Fasum sekitar kawasan wisata Kota Tua. Mereka lalu berinisiatif berkumpul dan sepakat untuk menyewa dua gedung tersebut.

Pihak Kecamatan Tamansari pun berusaha menjembatani kelompok PKL itu kepada pengelola dalam proses penyewaan gedung.

Setelah proses negosiasi selesai, Agus lalu mengundang beberapa perusahaan swasta untuk bekerjasama membenahi dua gedung tersebut.

"Pembenahan di Kantor Pos dilakukan oleh pihak PT Sosro dan di gedung bekas Circle K itu diserahkan ke perusahaan Mayora," tutur Agus.

Untuk Gedung bekas Circle K diperkirakan dapat menampung 24 PKL dan Kantor Pos Indonesia bisa menampung 33 PKL.

Saat ini, lanjut Agus, pembenahan di Gedung Kantor Pos sudah selesai diperbaiki dan telah ditempati para PKL. Sedangkan gedung bekas Circle K masih dalam pembenahan. (Pandi)

Tags:
PKL Kota TuaPedagang Kaki Limakawasan kota tuapemprov dki

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor