ADVERTISEMENT

Ibu dan Anak di Depok Jadi Korban Perampokan, Kriminolog: Kemungkinan Pelakunya Masih Orang Dekat

Jumat, 18 November 2022 19:15 WIB

Share
Kriminolog UI, Josias Simon. (foto: diolah dari google)
Kriminolog UI, Josias Simon. (foto: diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nasib malang menimpa seorang Ibu Rumah Tangga bernama Rina Kristiana (35) asal Kampung Cipayung, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (17/11/2022) malam.

Pasalnya, ia baru saja menjadi korban perampokan disertai kekerasan yang juga turut menimpa sang buah hati yang baru berusia sekitar 10 bulan.

Rina mengatakan kejadian tersebut terjadi saat sang suami tidak ada di rumah, di mana pelaku yang melancarkan aksinya sendirian ini sempat mengaku mengenal suami dan mengetahui namanya.

Lantaran mengenal itu lah, dia mengizinkan pelaku untuk masuk ke dalam rumah.

Akibatnya, uang senilai Rp3,5 juta beserta sejumlah perhiasan pun raib digasak pelaku yang sebelumnya melakukan penganiayaan terhadap dirinya dengan cara menyayat pisau kecil, selain dari membanting sang buah hati ke kasur.

Terkait hal ini, Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon mengatakan kemungkinan besar pelaku ini merupakan orang yang mengenal atau dekat dengan korban.

"Kalau dilihat dari kasusnya, ini kemungkinan pelaku merupakan orang dekat. Karena dia bisa mengetahui nama suami dan kondisi rumah yang tengah sepi," ujar Josias saat dihubungi, Jum'at (18/11/2022).

Menurut Josias, selain dari kemungkinan orang dekat, tentunya aksi pelaku ini sudah direncanakan dengan betul-betul matang.

Sehingga sukses menggasak harta milik korbannya.

"Tentunya ini sudah betul-betul dipersiapkan secara matang ya, karena dia sudah memetakan bagaimana aksi ini akan dijalankan, dan bagaimana proses evakuasi kalau misalnya nanti aksi ini gagal," paparnya.

"Kemudian, kalaupun bukan orang dekat, dia sebelumnya pasti menggali informasi dari warga sekitar dengan berkamuflase, misalnya," sambung Josias.

Terkait dengan tindak penganiayaan yang dilakukan, ucap dia, hal itu dilakukan pelaku sebagai bentuk pertahanan dari segala hal yang berpotensi mengacaukan jalannya aksi perampokan.

"Jadi mungkin bukan nekat ya, tetapi lebih ke bentuk defence pelaku saja. Ketika dia mendapat perlawanan dari korban, mau tidak mau dia pasti akan coba menggeretak agar korban diam dan kehilangan upaya untuk melakukan perlawanan," terangnya.

"Kemudian soal merusak kendaraan korban, saya kira itu juga bentuk defence dia ya. Mungkin pelaku ini khawatir korban mengejarnya dengan kendaraan apabila kendaraan tersebut ada dalam kondisi yang baik-baik saja," pungkasnya. (adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT