SERANG, POSKOTA.CO.ID - Letak geografis wilayah Banten berdekatan dengan Ibu Kota Negara namun tidak menjamin fasilitas layanan listrik dapat terpenuhi.
Hingga 2022, masih ada 85.456 rumah tangga di Provinsi Banten masih gelap gulita karena belum memiliki aliran listrik. Padahal, ada 6 pembangkit listrik skala nasional yang berdiri di Banten.
Anggota Komisi IV DPRD Banten, Tb Luay Sofhani mengatakan, masih ada 85.456 rumah tangga yang tidak teraliri listrik. Padahal pemerintah sudah gembar gembor melakukan terobosan dengan menggunakan teknologi.
Menurutnya, masih banyaknya rumah yang belum mendapatkan aliran listrik bagian dari ketimpangan yang terjadi di masyarakat.
"Sebab masih ada 85.456 rumah tangga sasaran teraliri listrik, padahal ada 6 pembangkit listrik yang skalanya untuk kepentingan nasional," katanya, Kamis (17/11/2022).
Dengan kondisi itu, pihaknya meminta Pemprov segera merealisasikan program listrik desa bagi masyarakat secara berkelanjutan. Dei keadilan, adanya ada 6 pembangkit listrik perlu dioptimalkan untuk rumah tangga di Banten.
Untuk memenuhi dalam skala besar dalam rangka memenuhi perkembangan zaman yang semakin maju, perlu adanya pemanfaatan energi baru terbarukan dalam rangka memenuhi kebutuhan aliran listrik.
"Perlu memanfaatkan potensi energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Banten dan dapat meningkatkan PAD, mengingat batubara menjadi bahan utama adanya aliran listrik yang didapat di luar daerah Banten," ujarnya.
Atas persoalan itu, DPRD Banten berinisiatif mengusulkan pembentukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Banten tahun 2022-2050.
Raperda itu dinilai dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Di sisi lain, tenaga listrik saat ini masih membutuhkan bahan batubara yang didapat dari luar Banten.
Namun yang lebih penting, diperlulakan sosialisasi yang tepat tentang potensi energi baru terbarukan bagi lingkungan dan daerah.