Hari Prematur Sedunia 2022, Ini Tema dan Sejarahnya

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hari Prematur Sedunia atau World Prematurity Day diperingati setiap tanggal 17 November.

Pada tahun ini, Hari Prematur Sedunia mengusung tema "A parent’s embrace: a powerful therapy. Enable skin-to-skin contact from the moment of birth" atau "Pelukan orang tua: terapi yang ampuh. Aktifkan kontak kulit-ke-kulit sejak saat lahir."

Mengutip dari laman resmi UNICEF, sebanyak 15 juta bayi lahir dalam keadaan prematur setiap tahunnya di seluruh dunia. Selain itu, lebih dari 1 juta kematian anak di bawah 5 tahun diakibatkan komplikasi.

Tujuan adanya Hari Prematur Sedunia adalah sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan dan beban kelahiran prematur secara global. 

Melansir EFCNI, Hari Prematur Sedunia diprakarsai oleh EFCNI dan bermitra dengan organisasi induk Eropa pada tahun 2008. 

Para pendiri internasional LittleBigSouls  (Afrika), March of Dimes (AS) dan National Premmie Foundation (Australia) ikut bergabung dalam perayaan tersebut dan menjadikan Hari Prematur Sedunia sebagai gerakan antarbenua. 

Lebih dari 100 negara dari banyaknya individu dan organisasi yang bergabung dengan kegiatan, acara khusus, dan berkomitmen untuk bertindak untuk membantu mengatasi kelahiran prematur. 

Selain itu, juga memperbaiki situasi bayi prematur dan keluarga mereka. 

Simbol Hari Prematur Sedunia adalah sepasang kaus kaki ungu yang dibingkai oleh sembilan kaus kaki bayi ukuran penuh. Ini melambangkan 1 dari 10 bayi lahir prematur di seluruh dunia. Sementara itu, warna ungu melambangkan kepekaan dan keistimewaan.