Ekspor Tertinggi ke Negara-negara OKI, Wapres Sebut Keuntungan dari Perdagangan Produk Halal

Kamis, 17 November 2022 18:16 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Pembukaan Halal 20 (H20) yang diselenggarakan BPJPH Kementerian Agama. (Setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Pembukaan Halal 20 (H20) yang diselenggarakan BPJPH Kementerian Agama. (Setwapres)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres), KH Ma'ruf Amin menjelaskan Brasil membukukan nilai ekspor tertinggi ke negara-negara anggota organisasi konferensi Islam (OKI) sebesar 16,5 miliar dolar AS, dalam sektor makanan halal, disusul ekspor dari India sebesar 15,35 miliar dolar AS.

"Kegemaran akan produk halal bukan lagi sebatas berlandaskan pada kepatuhan ajaran agama. Tren ini kini diperkuat dengan nilai-nilai filosofis baru, seperti kesadaran akan kesehatan, kebersihan, keberlanjutan, bahkan kesejahteraan dan keseimbangan alam," terang Wapres, saat Pembukaan Halal 20 (H20) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, di Hotel Padma, Candisari, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/11/2022).

Hadir dalam acara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.

Wapres menandaskan konsumsi umat muslim dunia tahun 2021 menembus 2 triliun dolar AS.

Bahkan, pada 2025 diproyeksikan mencapai 2,8 triliun dolar AS. 

"Sejumlah negara telah menikmati manfaat dan keuntungan dari volume perdagangan dan nilai transaksi produk halal antarnegara," terang Wapres.

Dengan demikian, menurut Wapres, fenomena meningkatnya perdagangan produk halal antarnegara turut membawa konsekuensi penting.

Terutama dalam menjawab tantangan untuk mewujudkan penyelenggaraan jaminan produk halal secara holistik, inklusif, dan berkelanjutan. 

Oleh karena itu, kerja sama internasional terkait jaminan produk halal kini adalah sebuah keniscayaan.

Saling pengakuan dan keberterimaan jaminan produk halal menjadi suatu kebutuhan. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar