ADVERTISEMENT

Kondisi Myanmar Semakin Buruk, Jokowi Kecewa dengan Junta Militer

Jumat, 11 November 2022 18:14 WIB

Share
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Kamboja. (foto: ist)
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Kamboja. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kekecewaannya terhadap Myanmar karena situasi di negara tersebut semakin memburuk.

"Tidak adanya progres yang signifikan dari impelementasi 5-point consensus (5PC) oleh junta militer Myanmar," tutur Jokowi dalam keterangannya di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Kamboja, Jumat 11 November 2022.

Seperti diketahui, lima konsensus itu diantaranya kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai, ASEAN akan memfasilitasi mediasi, ASEAN akan memberi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre, dan akan ada utusan khusus ASEAN ke Myanmar.

Presiden menyampaikan kekecewaannya atas tidak adanya progres yang signifikan dari impelementasi 5-point consensus (5PC) oleh junta militer Myanmar.

"Indonesia sangat kecewa dengan situasi Myanmar yang semakin buruk, tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi 5PC sekaligus kita tidak melihat adanya komitmen dari junta militer untuk mengiplementasikannya,” ujar Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, situasi di Myanmar tidak boleh menganggu perjalanan dan kerja sama ASEAN. 

“Indonesia mempertegas posisinya untuk tidak memperbolehkan non-political representation dalam KTT ASEAN dan pertemuan tingkat menteri luar negeri. Indonesia juga mengusulkan hal serupa diberlakukan di luar pertemuan tingkat menteri luar negeri,” ungkap Presiden.

Indonesia menurut Presiden Jokowi, tetap berkomitmen akan terus memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar. Indonesia juga mendorong ASEAN untuk segera melakukan engagement dengan seluruh stakeholders di Myanmar dan melakukan dialog. 

"Indonesia juga menyerukan untuk segera menghentikan segala tindak kekerasan di Myanmar,” Jokowi menandaskan. (johara)

ADVERTISEMENT

Reporter: Agus Johara
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT