ADVERTISEMENT

Setelah Viral, Nenek Simot yang Tinggal di Gubuk Reyot di Patia Pandeglang Baru Mendapat Bantuan 

Kamis, 10 November 2022 09:52 WIB

Share
 Jajaran Muspika Patia, saat memberikan bantuan kepada nenek Simot. (Foto: Ist).
 Jajaran Muspika Patia, saat memberikan bantuan kepada nenek Simot. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Setelah viral di vedia sosial (medsos), nenek Simot yang tinggal di sebuah gubuk reyot yang kondisinya memprihatinkan, baru mendapat perhatian dari Pemkab Pandeglang. Nenek Simot mendapat bantuan, yakni melalui Kecamatan Patia. 

Sebelumnya, kondisi kehidupan nenek Simot (70), warga Kampung Kebon Jaya, Desa Rahayu, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang nampak luput dari perhatian pemerintah, lantaran kondisi tempat tinggal seorang nenek tersebut cukup memprihatinkan. 

Sekretaris Camat (Sekmat) Patia, Tatang Fauzi mengatakan, pihaknya bersama unsur Muspika lainnya menyambangi dan memberikan bantuan kepada nenek Simot yang tinggal di sebuah gubug tersebut. 

"Selain memberikan bantuan paket sembako, nenek Simot juga dilakukan pemeriksaan kesehatan tubuhnya oleh pihak Puskesmas Patia," ungkapnya, Rabu (9/11/2022).

Atas kondisi gubuk yang ditempati nenek Simot tersebut, pihaknya berencana akan melakukan pembangunan dengan cara gotong royong bersama, kapolsek Patia, Koramil, Kepala Desa Rahayu, BPD serta Masyarakat

"Hasil musyawarah tadi, kami akan gotong royong untuk membangun rumah nek Simot ini, karena memang pembangunan rumahnya harus segera dilakukan," katanya. 

Menyikapi hal tersebut, aktivis di Pandeglang, Entis Sumantri ada kelalaian dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam menginventarisir rumah warga yang tidak layak huni.

"Jelas ini kelalaian pemerintah, sebab harusnya pemerintah menginventarisir RTLH, karena setiap tahun bantuan selalu ada," tuturnya. 

Aktivis HMI asal warga Patia itu menjelaskan, pengajuan pihak desa yang dilakukan sejak 2019 tetapi tidak ada tanggapan dari pemerintah, ini menurutnya membuktikan ketidak berpihakan pemerintah terhadap masyarakat miskin, sehingga kesenjangan sosial sangat terlihat jelas.

"Seperti yang terjadi pada nenek Simot, sangat laik untuk dibantu, karena rumahnya sudah tidak layak untuk ditempati," ucapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT