Bulog dan Resi Gudang Belum Maksimal Tanggulangi Hasil Panen Padi Petani Pandeglang

Kamis 10 Nov 2022, 18:14 WIB
Bupati dan Kadis Pertanian Pandeglang saat panen raya padi. (Foto: Ist).

Bupati dan Kadis Pertanian Pandeglang saat panen raya padi. (Foto: Ist).

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Di hadapan Pj Gubernur Banten, Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, Nasir M Daud menyampaikan belum maksimalnya peran Bulog dan Resi Gudang dalam menampung hasil panen padi para petani. 

Menurut Nasir, saat ini hasil panen para petani di Pandeglang masih banyak dijual ke daerah luar seperti ke daerah Karawang. 

Sekitar 70 persen gabah hasil panen dalam setiap musimnya itu dibeli oleh orang Karawang. 

"Dalam situasi apapun petani kami terus berproduksi. Tapi persoalan gabah yang belum selesai Pak Gubernur, karena peran Bulog dan resi gudang belum maksimal tanggulangi hasil panen padi petani, sehingga 70 persen gabah padi dijual ke orang Karawang," ungkap Nasir, Kamis (01/11/2022). 

Padahal lanjut Nasir, para petani Pandeglang dalam satu tahun mampu memproduksi sebanyak 880 ribu ton padi. 

Tapi kehadiran pemerintah melalui Bulog dan resi gudang dirasanya belum maksimal. 

"Dengan belum maksimalnya peran Bulog dan Resi Gudang, sehingga petani kami belum bisa menikmati nilai tambah dari gabah padi yang dihasilkan," katanya. 

Untuk itu, lanjut Nasir, pihaknya menunggu komitmen dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar mampu menampung hasil panen padi petani dengan maksimal, supaya persoalan gabah di Pandeglang bisa selesai dan tidak lari ke luar daerah lagi. 

"Sehingga petani kami bisa menikmati nilai tambah hasil panen padi yang sangat besar," ucapnya. 

Coba bayangkan, tambah Nasir, hasil panen padi petani dijual ke Karawang, kemudian di sana diolah dengan alat yang canggih. 

Setelah diolah berasnya dibawa lagi ke Pandeglang dan dibeli oleh masyarakat Pandeglang dengan harga yang malah mencapai Rp 12 ribu perkilo. 

Berita Terkait

News Update