BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Hampir dua pekan berjalan, program 'Kunjungi masyarakat serap aspirasi cari solusi' yang dilakukan Polres Metro (Polrestro) Bekasi Kota, menemukan banyak aduan aduan dari warga.
Dari program 'Kunjungi masyarakat serap aspirasi cari solusi' itu, Polrestro Bekasi Kota mendapat aduan lima hal terkait kriminalitas, di antaranya termasuk begal
Wakapolrestro Bekasi Kota, AKBP Rama Samtama Putra mengungkapkan dari program itu, pihaknya mendapatkan aduan dari masyarakat hampir sama.
Beberapa jenis aduan tak jauh dari, kenakalan remaja seperti tawuran, adanya begal, pencurian sepeda motor, pengamanan malam hari dan kejahatan lainnya.
"Sejauh ini dengan program Kunjungi masyarakat serap aspirasi cari solusi, sebenarnya persoalan-persoalan yang disampaikan hampir semua merata, memiliki kesamaan dengan berbagai latar belakang dan letak kecamatan itu mulai dari pak Kapolres, saya sendiri maupun tim yang lain," ujar AKBP Rama Samtama Putra, Selasa (8/11/2022).
Pantauan Poskota dalam sepekan terakhir, Jajaran Polrestro Bekasi Kota dan Polsek melakukan dialog hampir setiap hari di sejumlah titik di 12 kecamatan di Kota Bekasi secara bergiliran.
Lebih lanjut dikatakannya, pihak kepolisian beserta masyarakat turut aktif menjaga lingkungan dari adanya gangguan keamanan.
Kata Rama, salah satu peningkatan keamanan yang dilakukan kepolisian menjaga ketertiban masyarakat, yaitu dengan melakukan patroli secara rutin.
"Intinya adalah masyarakat ini aktif dan sama-sama jaga situasi Kamtibmas kondusif itu cukup tinggi, ini terbukti dengan antusiasme warga ikut bersama-sama kita dalam kegiatan patroli misalkan dan ini sebenarnya sudah terpecahkan," sambung Rama.
Kendati demikian, dari beragam nya aduan yang disampaikan masyarakat dalam giat itu, diucapkan Rama, Polrestro Bekasi Kota akan meneruskan aspirasi tersebut.
"Ya solusi khususnya gangguan Kamtibmas tawuran misalkan ini sudah jalan pos-pos pantau yang sudah kita dirikan, ini melibatkan dan diikuti oleh seluruh elemen yang ada di nwilayah setempat itu yang pertama," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).