Kebijakan Hilirisasi Nikel Jokowi Berikan Kontribusi Besar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Selasa 08 Nov 2022, 16:36 WIB
Presiden Jokowi meninjau pengolahan bijih nikel di Pabrik Smelter, Konawe, Sultra, Senin (27/12/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev).

Presiden Jokowi meninjau pengolahan bijih nikel di Pabrik Smelter, Konawe, Sultra, Senin (27/12/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev).

Tercatat, lewat pelarangan ekspor bijih nikel menjadi ekspor melalui proses hilirisasi, pendapatan negara melejit signifikan dari yang sebelumnya hanya US$ 1,1 miliar atau Rp 15 triliunan pada tahun 2017-an menjadi US$ 20,9 miliar atau Rp 360 miliar pada tahun 2021.

"Meloncat dari Rp 15 triliun ke Rp 360 triliun, itu baru nikel. Nanti kita setop lagi timah, tembaga. Setop lagi ekspor barang-barang mentahan," ungkap Jokowi.

"Hilirisasi jangan sampai berpuluh-puluh tahun menjual komoditas saja, kini setop tapi satu-satu tidak barengan," tuntas Jokowi.(*)

Berita Terkait

Nikel Indonesia Taklukkan Uni Eropa

Kamis 10 Nov 2022, 08:01 WIB
undefined

News Update