ADVERTISEMENT

Warga Penghuni Geram, Bertahun-tahun Jalan Rusak Parah di Perumahan Garden City Tangerang Tidak Ada Perhatian

Senin, 7 November 2022 14:14 WIB

Share
Akses jalan rusak parah di Perumahan Garden City, Periuk, Kota Tangerang. (Foto: Iqbal/poskota)
Akses jalan rusak parah di Perumahan Garden City, Periuk, Kota Tangerang. (Foto: Iqbal/poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Warga penghuni geram, karena bertahun-tahun jalan rusak parah di Perumahan Garden City, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, tidak mendapat perhatian pihak terkait. 

Jalan yang rusak parah berada di  di RW 21, 22 dan 25 Perumahan Garden City. Jalan berlumpur dan sering tergenang.

Jalan sepanjang 250 meter tersebut mengalami rusak parah. Hal ini disebabkan karena perumahan tersebut belum tersentuh pembangunan Pemkot Tangerang.

"Kondisi terparahnya, Fasos Fasum (Fasilitas Sosial/Fasilitas Umum) belum ada pembangunan. Kami meminta uluran tangan dari pemerintah agar mendesak pengembang membangun Fasos Fasos," ujarnya, Senin, (7/11/2022).

Ketua RW 25, Samsudin mengatakan Pemkot Tangerang tidak bisa memperbaiki jalan tersebut dikarenakan pihak pengembang belum menyerahkan aset Fasos Fasum. Padahal masyarakat telah bermukim selama bertahun-tahun.

"Saat ini kami belum pernah merasakan pembangunan karena status Perumahan kami belum diserahkan terimakan pengemban. Pemerintah tidak bisa membangun jalan karena persoalan itu serah terima," jelasnya.

Jalan tersebut sampai tidak bisa dilewati oleh kendaraan lantaran kondisi memprihatinkan. Bahkan, kerap kali terjadi kecelakaan, dimana pengendara jatuh karena memaksa melewati jalan tersebut.

Hal ini diperparah dengan musibah banjir yang selalu terjadi ketika hujan turun. Sehingga, menyebabkan jalan tersebut terdapat kubangan layaknya comberan.

Warga pun berinisiatif meninggikan jalan itu menggunakan puing-puing bekas bangunan. Namun tetap saja, banjir tidak bisa dihindarkan. Malah membuat jalan tersebut semakin tak bisa dilewati dan terlihat kumuh.

"Peninggalan jalan ini adalah hasil swadaya warga karena prihatin kondisinya kumuh dan banyak genangan. Developer-nya (pengembang) belum kami bisa pastikan fisiknya di mana. Selama ini kami demo belum ada tanggapan, termasuk juga mengadu ke DPRD," kata Samsudin.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT