Nilai Ekspor Emas Indonesia ke Emirat Arab Kalah dari Singapura, Wapres Tagih Ratifikasi CEPA ke Presiden MBZ

Kamis 03 Nov 2022, 17:35 WIB
Wapres KH Ma’ruf Amin saat bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan(MBZ). (Foto: setwapres)

Wapres KH Ma’ruf Amin saat bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan(MBZ). (Foto: setwapres)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Nilai ekspor emas Indonesia ke negara Persatuan Emirat Arab (PEA)  kecil sekali hanya mencapai 200 juta dolar AS, sebaliknya ekspor Singapura ke PEA mencapai 2 miliar dolar AS.

Artinya, nilai ekspor emas Indonesia ke Emirat Arab kalah jauh dibanding Singapura. Itu terjadi karena Indonesia dan PEA belum ratifikasi CEPA ( perjanjian bilateral kedua negara).

Dalam kesempatan bertemu dengan Presiden Persatuan Emirat Arab  (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menggunakan untuk membicarakan ekspor emas itu. Wapres menagih janji ratifikasi CEPA ke Presiden MBZ.

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menagih janji ratifikasi CEPA saat bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab  (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

"Saya berharap proses ratifikasi oleh kedua negara dapat dituntaskan sebelum kunjungan Presiden PEA MBA  berkunjung ke Indonesia dalam rangka menghadiri KTT G20 pada pertengahan November ini," tegas Wapres.

Hal itu disampaikan Wawpres saat memberikan keterangan di Hotel Emirates Palace usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden MBZ di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (02/11/2022) waktu setempat.

Duta Besar Indonesia untuk PEA Husin Bagis menerangkan targetnya kalau sekarang ini (nilai perdagangan) oleh kedua negara kurang lebih 4 miliar dolar AS, yakni ekspor kita 2 miliar dolar AS dan impor kita juga 2 miliar dolar AS. 

Menurut Husin, Presiden Joko Widodo pun telah menginstruksikan agar setelah adanya CEPA, nilai perdagangan Indonesia - PEA dapat meningkat 3 hingga 4 kali lipat ke depan.

Adapun salah satu keuntungan nyata yang diharapkan dengan ratifikasi CEPA, tutur Husin, adalah peningkatan hasil ekspor Indonesia ke depan.

PEA mengimpor perhiasan emas dari seluruh dunia itu mencapai 1,5 sampai 2 miliar dolar AS setahun, dari Indonesia hanya kurang lebih 200 juta dolar AS,  kecil sekali.

"Kenapa dari Singapura bisa mencapai 1,2 miliar dolar AS, kenapa dari Indonesia kecil? Karena Singapura sudah jauh sebelumnya bicara Free Trade Agreement (FTA) dengan PEA,” urainya. 

Oleh sebab itu, sambung Husin, dengan adanya CEPA yang memungkinkan adanya FTA, peningkatan ekspor Indonesia ke PEA diyakini akan terjadi. "Tidak hanya emas, tentu ada kelapa sawit, ban, dan lain-lain yang juga akan mengenakan aturan FTA 0 persen,” ujarnya. (johara)

Berita Terkait
News Update