Nilai BPOM Sudah Maladministrasi dan :Lakukan Kelalaian, KNPI Buat Laporan ke Ombudsman dan Bareskrim

Kamis, 3 November 2022 09:11 WIB

Share
Pedoman penanganan gagal ginjal akut pada anak dari Kemenkes RI. (Pinterest/activebeat)
Pedoman penanganan gagal ginjal akut pada anak dari Kemenkes RI. (Pinterest/activebeat)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dinilai lalai mengawasi peredaran bahan kimia bernahaya. Sehingga dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.

Pasalnuya, persoalan gagal ginjal akut ini sebetulnya bisa ditekan jika BPOM melakukan pengawasan secara saksama dan intensif terhadap peredaran obat untuk anak-anak.

"BPOM harusnya jeli dan teliti dalam pemantauan produk obat-obatan dan makanan yang beredar di masyarakat, khususnya pada kasus yang menimpa ratusan anak yang terkena masalah gagal ginjal yang diduga penggunaan obat yang tidak sesuai standar kesehatan. Ini karena penggunanaan bahan kimia berbahaya yang berlebihan," ujar Ketua Bidang Kesehatan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Moh Fachrurrozy Basalamah, Rabu (2/11/2022).

Ozi sapaan akrabnya juga menyebut, kelalaian yang berdampak bagi kesehatan masyarakat ini juga sangat sistemik bagi lembaga seperti BPOM yang memiliki kewenangan nasional untuk mengawasi peredaran produk-produk obatan dan makanan. 

Karenanya, kata dia, musibah ini bisa berdampak juga pada ketidakpercayaan pada pemerintahan Presiden Jokowi.

"Padahal BPOM harus menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sesuai Perpres Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM, tapi kok bisa ya mengeluarkan izin edar tanpa mengawasi ketat sehingga peristiwa ini bisa terjadi," tuturnya.

Menurutnya, kelalaian ini sangat berdampak sistemik selain masalah kesehatan pada masyarakat juga akan berdampak ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintahan Jokowi karena tidak mampu menjamin produk yang sehat bagi masyarakat Indonesia,” lanjut ozi.

Selain itu, Ozi juga menyayangkan sikap BPOM yang justru menyalahkan produsen obat dengan menjadi kambing hitam. Padahal mereka mengedarkan produk obat berdasarkan izin dari BPOM.

"Ini perlu dipertanyakan, jangan-jangan BPOM tidak serius dalam memantau dan mengontrol obat sampai harus menelan korban jiwa akibat gagal ginjal pada ratusan anak," imbuh dia.

Ozu juga melihat, kejadian ini sangat memprihatinkan karena anak-anak sebagai generasi penerus bangsa menjadi korbannya. Dia menduga ada pembiaran dan penyalahgunaan wewenang dan terkait izin edar obat tersebut.

Halaman
Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Winoto
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar