ADVERTISEMENT

DPR Minta Pemerintah Segera Atasi Kelangkaan Solar di Sumbar

Rabu, 2 November 2022 08:51 WIB

Share
POM bensin Pertamina. (dok.bphmigas)
POM bensin Pertamina. (dok.bphmigas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Kelangkaan solar di SPBU wilayah Sumatera Barat membuat anggota DPR angkat bicara.

Guspardi Gaus yang dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat 2  prihatin melihat kendaraan yang antri mengular dan menumpuk karena terjadinya kelangkaan solar di SPBU di wilayah Sumatera Barat.

Kelangkaan solar belakangan ini di hampir seluruh SPBU di Sumatera Barat sangat mempengaruhi  kelancaran pendistribusian barang  dan transportasi orang yang tentunya akan berakibat jadi terganggunya roda perekonomian. 

Padahal harga  solar kan sudah naik, namun tetap saja langka. 

"Kelangkaan solar tersebut tentu akan berdampak negatif dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat karena solar sudah merupakan kebutuhan dasar dalam menggerakkan ekonomi," ujarnya,  Rabu (2/11/2022).

Kendaraan jenis truk, pickup  (pengangkut barang), bis antar provinsi dan antar kota serta angkutan umum lainnya mendominasi antrian dan mengular di sejumlah SPBU menjadi pemandangan yang memiriskan setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi Pertalite dan solar. 

Antrian panjang kendaraan terjadi hingga ratusan meter membuat kendaraan menumpuk di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakat Umum (SPBU) di wilayah Sumatera Barat. 

Sebagian ruas jalan terpaksa di gunakan untuk antrean yang mengakibatkan kemacetan di beberapa titik dan mengganggu arus lintas. 

Disisi lain, para sopir terpaksa rela antri sejak subuh, bahkan menginap di sekitaran SPBU sehingga waktu mereka habis menunggu dengan harapan bisa mendapatkan BBM jenis solar. 

"Sungguh miris menyaksikan fenomena memilukan ini," ucap Politisi PAN ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT