JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Administrasi Jakarta Barat mencatat, sebanyak 224 jiwa penyandang tuna wisma di wilayah Jakarta Barat tidak mempunyai tempat tinggal.
Data tersebut berdasarkan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) pada 29 sampai 30 Oktober 2022.
"Hasil pendataan Malam Regsosek di wilayah Kota Jakarta Barat secara keseluruhan mencapai 224 jiwa," kata Kepala BPS Kota Jakarta Barat, Pangastuti dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).
Pendataan tersebut dilakukan di lima Kecamatan yakni di Kecamatan Tamansari sebanyak 20 jiwa, Kecamatan Tambora 29 jiwa, Grogol Petamburan 104 jiwa, Kecamatan Cengkarng 6 jiwa dan Kecamatan Kalideres 15 jiwa.
Pudji menuturkan, pendataan tersebut meliputi tuna wisma yang terdiri dari gelandangan, manusia gerobak, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan lain-lain yang tidak punya tempat tinggal.
Dalam kegiatan tersebut, BPS Kota Jakarta Barat menurunkan sebanyak 350 personil serta anggota Satpol PP, Binmas dan anggota kepolisian.
"Adapun pertanyaan yang akan ditanyakan seputar nama, nomor induk kependudukan, jenis kelamin, pendidikan, gangguan yang sedang diderita, serta pertanyaan pekerjaan," tuturnya.
Pendataan Awal Regsosek telah berjalan selama 15 hari, yang dimulai dari tanggal 15 Oktober 2022 dan akan berakhir pada tanggal 14 November 2022.
Salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam Regsosek adalah Malam Regsosek yang mana kegiatan ini merupakan kegiatan yang dijadwalkan khusus untuk mendata penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap (tunawisma).
"Kegiatan Pendataan Regsosek ini merupakan usungan berbagai kementerian yang saling berkolaborasi dalam penyediaan basis data profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan sebagai upaya membangun data kependudukan tunggal atau satu data Indonesia," pungkasnya. (Pandi)