ADVERTISEMENT
Sabtu, 29 Oktober 2022 17:39 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kalau kita hitung secara gampang, lanjutnya, elektabilitas dari Nasdem, Demokrat, PKS, ya Demokrat yang paling tinggi. Tetapi karena elektabilitas AHY di bawah Anies, diterima sebagai faktor politik, karena itu harus nego dengan Nasdem.
Yang nego dengan Nasdem sebenarnya Surya Paloh dan SBY yang tidak mungkin langsung duduk sama-sama, karena egonya masing-masing kita tahu egonya Surya Paloh dan SBY sama.
Itu sebenarnya apa yang terjadi, ya itu tukar tambah kepentingan materiel lebih penting daripada membayangkan masa depan kepentuingan bangsa. Jadi, parpol pendukung Anies ada palsunya bahkan tercium aroma koalisi amplop, karena lebih mementingkan materiel.
"Jadi, ada palsunya juga koalisi ini, koalisi ini koalisi amplop, sebetulya dasarnya. Bahwa ada yang berpikir masa depan, itu belakangan," kata Rocky Gerung.
Nah,yang lebih penting, kita mendapat kepasatian, kalau koalisi Anies ini diucapkan, misalnya 10 November, harus harus pasti bagi relawan, yaitu mereka koalisi ini akan mendukung Anies sesuai keinginan relawan, yaitu Anies sebagai antitesis Jokowi.
"Kalau tidak terjadi, saya khawatir banyak relawan, wah kalau gitu, tak ada gunanya saya mengumpulkan uang secara volunteer untuk memback-up Anies, lha Anies sudah banyak uang, Ini yang mematahkan semangat relawan, padalah Anies pertama kali dideklarasikan oleh relawan, bukan Nasdem," tandas Rocky Gerung. (win)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT