Ferdy Sambo Rusak Kepercayaan Publik pada Polri, Kapolri: Hampir Satu Setengah Tahun Terjadi Peningkatan, Kemudian Turun

Sabtu 29 Okt 2022, 19:28 WIB
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit menceritakan soal rangkaian masalah yang membuat perhatian masyarakat tertuju pada Polri, termasuk kasus Ferdy Sambo.

Kapolri menyebut bahwa citra polisi belakangan ini kembali buruk di mata publik pasca persitiwa Ferdy Sambo.

Padahal, Kapolri menyebut sebelumnya citra Polri meningkat secara perlahan selama satu setengah tahun.

 

"Muncul peristiwa FS (Ferdy Sambo), itu tentunya menjadi pukulan berat buat kami,” kata Kapolri dalam wawancara bersama Karni Ilyas di kanal YouTube salah satu stasiun tv swasta, dikutip pada Sabtu (29/10/2022).

 “Berdampak pada turunnya tingkat kepercayaan publik yang waktu itu selama hampir satu setengah tahun perlahan-lahan terjadi peningkatan, kemudian turun,"lanjutnya.

Kapolri Sigit juga bercerita bahwa di awal kepemimpinannya, polisi turun ke lapangan untuk bertemu masyarakat untuk mencari tahu keluhan mereka terhadap Polri.

“Rata-rata memang terkait dengan aspek pelayanan, masalah budaya-budaya mengatif yang harus kami perbaiki untuk membuka sumbatan komunikasi,” katanya.

 

“Harapan kita saat itu bagaimana mewujudkan Polri yang bisa melaksanakan tugas pokok kita dibidang perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepolisian dan penegakan hukum yang tegas dan tetap humanis,” lanjutnya.

Selama satu setengah tahun, proses tersebut berjalan dengan baik dan citra Polri mulai merangkak naik.

Akan tetapi, hadirnya kasus Ferdy Sambo merusak kepercayaan publik yang perlahan dibangun tersebut.

Tidak hanya itu, masalah-masalah lain pun datang membuat institusi Polri tetapa menjadi perhatian masyarakat. Masalah tersebut yakni Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 134 orang, lalu kasus narkoba calon Kapolda Jawa Timur, Teddy Minahasa.

 

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyebut bahwa kasus Ferdy Sambo adalah titik balik jatuhnya citra Polri di masyarakat.

Presiden mengatakan, kepercayaan masyarakat  pada Polri anjlok dari angka 80,2 persen pada bulan November 2021 menjadi hanya 54 persen pada bulan Agustus 2022.

“Begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya, dan jatuh ke angka yang paling rendah,” ujar Presiden Jokowi.

Kendati demikian, terlepas dari rentetan kasus mulai dari Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, dan Teddy Minahasa, ada polisi yang bekerja keras. Kapolri Sigit tidak menutup mata bahwa masih banyak anggota Polri yang berbuat baik.

"Bang Karni bisa bayangkan 400 ribu lebih anggota kita yang bekerja keras hanya gara-gara kasus dua kasus ini, (Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa) bertambah Kanjuruhan tentunya berdampak luar biasa kepada kepercayaan masyarakat," ungkap Kapolri.

Berita Terkait

News Update