ADVERTISEMENT

Turunkan Kasus Stunting, Masyarakat Lebak Digencarkan Makan Telur Rebus

Jumat, 28 Oktober 2022 15:13 WIB

Share
Wabup Lebak bersama masyarakat Sajira saat foto bersama usai bagikan telur. (Foto: Ist).
Wabup Lebak bersama masyarakat Sajira saat foto bersama usai bagikan telur. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID -  Ratusan masyarakat di wilayah Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, khususnya ibu hamil digencarkan untuk memakan telur rebus, hal itu salah satu upaya dalam mencegah dan menurunkan kasus stunting di wilayah tersebut. 

Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi mengungkapkan, bagi masyarakat yang memiliki anak terindikasi stunting tidak perlu merasa malu dan jangan menganggap stunting tersebut sebagai penyakit atau aib.

Karena hal itu bukan lah aib bagi keluarga, untuk itu mari sama-sama lakukan pencegahan dan penanggulangannya. 

"Maka dengan gerakan memakan telur rebus ini, salah satu upaya dalam mencegah dan penanggulangan stunting. Karena telur rebus ini kaya akan manfaat," ungkap Wabup Lebak, saat memberikan telur kepada masyarakat," Jum'at (28/10/2022).

 

Wabup menjelaskan, pencegahan terhadap stunting harus dimulai dari remaja putri sebelum menikah dan punya anak. Di mana remaja putri atau calon pengantin harus mempersiapkan baik mental atau pun pengetahuan yang berkaitan dengan stunting. 

"Perhatikan kesehatan, perhatikan pula gizi sejak masa 1000 hari pertama kehidupan (1000HK) yang terdiri dari 270 hari kehamilan dan 730 hari pada dua tahun kehidupan si anak," katanya.

Sementara, Camat Sajira, Mulyana mengatakan, di daerahnya tercatat ada sebanyak 8 orang anak yang terindikasi stunting dan saat ini tengah dilakukan penanganan.

"Bahkan sekarang ini kami semua unsur Muspika Sajira terus gencar melakukan upaya dalam mencegah dan menurunkan kasus stunting. Dengan harapan masyarakat Sajira bebas stunting," harapnya. (Samsul Fatoni).

 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Samsul Fathony
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT