JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kuasa hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa ia mempunyai informan yang memberi informasi dan data dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J tidak bisa dilakukan dengan cara biasa saja.
Adapun dalam tayangan di kanal YouTube Uya Kuya TV, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap ciri-ciri sosok pemberi data dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Pemberi informasi tersebut rata-rata tak mau bersaksi. Masih aktif di institusinya baik intelijen maupun purnawirawan," kata Kamarudin, dikutip Jumat (28/10).
Meski demikian, kesaksian yang disampaikan Kamaruddin beberapa tidak bisa diyakini majelis hakim di pengadilan.
Pengacara keluarga Brigadir J tersebut hanya mampu membawa 11 saksi di persidangan, padahal di sana menurutnya masih banyak informan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Diketahui sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J datang ke sidang lanjutan dengan terdakwa Bharada E sebagai saksi. Persidangan tersebut digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Selasa (25/10).
Kamaruddin memberikan kesaksaksian secara blak-blakan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Terutama fakta mengejutkan soal peristiwa berdarah tersebut, termasuk saat ia menyebut istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ternyata ikut menembak Brigadir J.
Akan tetapi, kesaksiannya tersebut justru membuat Majelis Hakim bingung. Karena, Kamaruddin tidak mau menyebutkan sosok yang memberi informasi tersebut.
Kamaruddin mengatakan sudah sepakat tidak bisa menyebutkan nama-nama orang tersebut. Sebab dengan demikian, mereka bisa bekerja sama mengungkap kejahatan Ferdy Sambo.
Nama-nama pemberi informasi yang tidak bisa disebutkan namanya tersebut sudah bagian kesepakatan antara Kamaruddin dengan mereka. Dengan demikian, mereka bisa bekerjasama mengungkapkan kejahatan Ferdy Sambo dkk.
"Pemberi informasi semuanya akurat," katanya.
Kamaruddin juga menyebut para intelijen tersebut bukanlah orang biasa di lingkaran Polri. Mereka adalah para perwira tinggi.
Pengacara Brigadir J menyebut salah satunya adalah direktur intelijen bergelar doktor yang kapasitasnya berkelas interlasional.
"Di upacara kemerdekaan kemarin 17 agustusan, dia (intelijen) hadir di undangan khusus. Artinya dia bukan orang sembarangan," katanya.
"Nah ini juga yang memberitahu kepada saya mengenai pergerakan lingkaran Sambo menjual berniaga narkoba. Kalau dianalisis ini saling bertalian," lanjut Kamaruddin Simanjuntak. (*)