"Akhirnya diputusin sama dokter cuci darah pertama. Sampai berlanjut cuci darah kedua itu agak mendingan agak membaik, setelah itu pindah ke ruang rawat inap," beber Iing.
Anaknya sempat menjalani perawatan di ruang rawat inap selama dua hari. Namun ternyata kondisi anaknya kembali drop. Bahkan cenderung semakin parah.
Dokter pun langsung memutuskan untuk kembali melakukan curi darah yang ketiga. Saat itu kondisi sang anak dalam keadaan tidak sadar saat melakukan cuci darah ketiga.
Bahkan, jantung dan paru-paru sang anak saat itu sempat berhenti. Dokter pun melakukan tindakan dengan melakukan picu jantung dan memasukkan selang ke paru-paru untuk memompa paru-paru sang anak.
"Setelah itu ada cuci darah ke empat, dalam keadaan gak sadar juga, setelah itu menurun aja kondisinya, makin memburuk sampai akhirnya Jumat (23 September 2022) jam 2 siang meninggal," ungkap Iing.
Menurut Iing, dokter sempat menyatakan bahwa sang anak terserang penyakit ginjal akut. Namun ginjal akut yang diderita sang anak belum diketahui penyebabnya.
"Dokter sempet bilang itu AKI (gagal ginjal akut), enjuri buat ginjal akut. Cuma memang belum diketahui yang ini tuh belum ketahuan. Kalo gagal ginjal biasa kan ketahuan karena apa," ungkap Iing.
Kejadian yang menimpa anak ketiganya itu membuat Iing dan istri drop. Bahkan Iing dan istri sangat merasa kehilangan, terlebih anaknya yang akan menginjak usia 3 tahun itu terserang penyakit yang tidak wajar.
"Cukup menyesakkan. Yang namanya anak kita sedang lucu-lucunya, sedang berkembang tiba-tiba gak ada (meninggal) dengan sakit yang tidak diketahui, ya kehilangan banget," pungkasnya.