Habis Konsorsium 303, Terbit Diagram Pemerasan Petinggi Polri Terhadap Korban Penipuan Richard Mille

Minggu 23 Okt 2022, 18:56 WIB
Kolase foto diagram pemerasan oknum Polri dan dua petinggi Polri: Komjen Pol Agus Andrianto (kemeja putih) dan Mantan Dirtipidum Bareskrim Polri yang kini menjabat Kapolda Kalimantan Selatan, Brigjen Andri Rian Djajadi (kemeja batik). (Foto: Diolah dari Google).

Kolase foto diagram pemerasan oknum Polri dan dua petinggi Polri: Komjen Pol Agus Andrianto (kemeja putih) dan Mantan Dirtipidum Bareskrim Polri yang kini menjabat Kapolda Kalimantan Selatan, Brigjen Andri Rian Djajadi (kemeja batik). (Foto: Diolah dari Google).

Kombes Rizal Irawan disebut telah menjalani sidang etik dengan vonis berupa demosi 5 tahun. Namun, vonis banding yang diajukan Kombes Rizal Irawan menjadi demosi 1 tahun atas perintah Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Adapun Kompol A sudah menjalani sidang etik dan divonis demosi selama 10 tahun.

"Kok bisa Kombes Rizal Irawan disunat hukumannya jadi 1 Tahun Demosi dan atas atensi Wakapolri. Sedangkan anak buahnya didemosi 10 tahun. Apakah itu adil? Oh, iya. Keterlibatan Brigjen Andi Rian dan Komjen Agus Andrianto kok gak diselidiki?," tulis keterangan diagram tersebut.

"Andi Rian jelas memeras korban melalui anak buahnya. Komjen Agus mengintervensi agar menghentikan kasus Andi Rian. Katanya Polri mau jadi emas 24 karat? Buktikan dong!," sambung keterangan diagram itu.

Keterangan itu merupakan sindiran terhadap Kepoldi Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sebelumnya menyatakan akan melakukan bersih-bersih institusi Polri menyusul banyaknya kasus yang melibatkan oknum polisi.

Pada momen perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu, Sigit menganalogikan yang dilakukannya saat ini terhadap Polri sebagai pemurnian emas.

"Kita saat ini sedang melaksanakan pemurnian untuk menjadi emas yang berkadar 24 karat. Kita sedang diayak, kita sedang disaring," ujar Sigit, dikutip dari akun Instagramnya @listyosigitprabowo.

 

Komjen AA tak merespons permintaan klarifikasi dan konfirmasi mengenai isi diagram tersebut melalui aplikasi pesan singkat, begitupun dengan Brigjen ARD.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, mengaku tak mengetahui soal diagram tersebut. Ia balik bertanya, "Itu sumbernya dari mana? Saya belum dapat info. Coba cek sumbernya dulu." 

Adapun Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah, sempat keliru memahami permintaan konfirmasi. Ia mengira diagram tersebut berisi soal kasus suap oleh Tony terhadap Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Pol Syahar Diantono, yang sebelumnya sempat viral dan dibantah oleh Tony. Azizah mengirimkan tautan berita berjudul "Tony Sutrisno Bantah Irjen Syahar Diantono Terlibat Pemerasan Dirinya".

Sementara itu, Syahar Diantono tak merespons saat dimintai tanggapan mengenai diagram tersebut. Ia juga tak menanggapi panggilan yang ditujukan ke nomor pribadinya.(*)

Berita Terkait
News Update